JagatBisnis.com – Upaya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di atas waduk mulai menunjukkan kemajuan signifikan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerima dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang membuka jalan untuk peningkatan kapasitas PLTS terapung di sejumlah bendungan.
Direktur Konservasi Energi EBTKE, Hendra Iswahyudi, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini memungkinkan akselerasi kapasitas PLTS Terapung secara substansial. “Kementerian ESDM telah mendapatkan persetujuan dari Menteri PUPR untuk memperbesar kapasitas PLTS dengan memanfaatkan waduk yang dikelola oleh Kementerian PUPR,” kata Hendra dalam Forum Tematis Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) bertema “Cirata Mendunia: Membangun Reputasi Global Kejar Target Net Zero Emission,” pada Kamis, 12 September 2024.
Potensi Energi Terbarukan dari Waduk
Hendra menjelaskan bahwa persetujuan ini membuka peluang besar dalam pemanfaatan permukaan waduk untuk menghasilkan energi terbarukan. “Menteri Basuki telah menyetujui untuk memperbesar cakupan area waduk yang bisa dimanfaatkan, dari semula hanya 5% menjadi 25%,” jelasnya.
Dengan potensi kapasitas mencapai 14,7 GW, PLTS terapung di 257 waduk yang tersebar di seluruh Indonesia—termasuk Jawa-Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara—menawarkan harapan besar bagi pengembangan energi terbarukan.
Distribusi Potensi PLTS Terapung di Waduk
Berdasarkan data Kementerian ESDM, total potensi dari permukaan waduk milik Kementerian PUPR untuk pemasangan PLTS terapung mencapai 89,37 GW yang tersebar di 293 lokasi. Dari jumlah tersebut, 257 lokasi dengan potensi 14,7 GW berada di bawah pengelolaan Kementerian PUPR.
Distribusi potensi ini adalah sebagai berikut:
- Jawa-Bali: 9.076,95 MW (114 lokasi)
- Sumatera: 1.967,56 MW (17 lokasi)
- Kalimantan: 690,22 MW (11 lokasi)
- Sulawesi: 1.646,84 MW (15 lokasi)
- Maluku-Nusa Tenggara: 1.320,14 MW (100 lokasi)
Sementara itu, potensi di 36 lokasi danau mencapai 74,66 GW dengan rincian:
- Jawa-Bali: 641,3 MW (2 lokasi)
- Sumatera: 34.867,9 MW (12 lokasi)
- Kalimantan: 2.437,9 MW (3 lokasi)
- Sulawesi: 24.415,6 MW (6 lokasi)
- Maluku-Papua-Nusa Tenggara: 12.302,4 MW (13 lokasi)
Progres dan Rencana Masa Depan
Hingga Juli 2024, kapasitas terpasang PLTS terapung telah mencapai 193,01 MW. Hendra menambahkan bahwa potensi ini masih memerlukan inventarisasi lebih lanjut untuk mengaitkan dengan kesiapan jaringan listrik dan rencana masuk dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sesuai jadwal.
Dengan dukungan dari berbagai kementerian dan pemangku kepentingan, pengembangan PLTS terapung di waduk menunjukkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan dan mendukung target net zero emission. (Zan)