JagatBisnis.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan bahwa kinerja ekspor komoditas udang Indonesia mencapai US$ 760 juta pada semester pertama tahun 2024. Namun, angka ini mencerminkan penurunan signifikan sebesar 13,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistiyo, menjelaskan bahwa penurunan ini terjadi hampir di seluruh pasar utama untuk komoditas udang. “Nilai ekspor udang Indonesia di pasar global turun 13,6% dari Januari hingga Juni 2024,” ungkap Budi dalam konferensi pers di kantornya, Senin (2/9).
Analisis rinci menunjukkan bahwa ekspor udang ke Amerika Serikat, sebagai pasar utama Indonesia, turun sebesar 15,8% menjadi US$ 477 juta. Penurunan ini disebabkan oleh tuduhan anti-dumping dan subsidi yang mempersulit produk udang Indonesia untuk memasuki pasar AS. Selain itu, pelemahan ekonomi AS juga mempengaruhi penurunan order udang dari berbagai negara pengeskpor.
“Selama periode Januari-Juni 2024, impor udang AS dari seluruh dunia mencapai US$ 2,7 miliar, mengalami penurunan sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Budi.
Selain Amerika Serikat, ekspor udang ke Jepang juga mengalami penurunan sebesar 8,3%, dengan nilai ekspor mencapai US$ 137,94 juta. Sementara itu, ekspor ke Tiongkok menurun 5,6%, mencapai US$ 42,33 juta, dan ekspor ke negara-negara ASEAN turun tajam sebesar 29,3% dengan nilai ekspor sebesar US$ 20,16 juta.
Namun, di tengah penurunan tersebut, ada satu pasar yang menunjukkan pertumbuhan positif: Uni Eropa. Ekspor udang ke Uni Eropa meningkat 2,1% menjadi US$ 21,82 juta, dengan market share mencapai 2,9% pada periode Januari-Juni 2024.
Dalam hal bentuk produk, ekspor udang Indonesia masih didominasi oleh udang beku, yang mencakup 63,7% dari total ekspor. Sisanya terdiri dari udang yang diawetkan sebanyak 31,9% dan udang segar daging sebesar 4,4%.
Budi Sulistiyo menambahkan, “Kami terus memantau dan berupaya untuk memperbaiki kondisi ini, serta mencari strategi untuk meningkatkan daya saing produk udang Indonesia di pasar global.” (Hky)