Kementerian PUPR Targetkan 70% Rumah Tangga Huni Rumah Layak pada 2024

Kementerian PUPR Targetkan 70% Rumah Tangga Huni Rumah Layak pada 2024. foto dok setkab.go.id

JagatBisnis.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan, menetapkan target ambisius untuk tahun 2024: memastikan 70% rumah tangga di Indonesia dapat menghuni rumah yang layak. Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya keras untuk mencapai target ini sesuai dengan komitmen dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di sektor perumahan dan permukiman.

Iwan Suprijanto menjelaskan bahwa pembangunan perumahan di Indonesia menghadapi sejumlah isu dan tantangan signifikan. Salah satu tantangan utama adalah tingginya angka backlog kepemilikan rumah. Menurut data BPS 2023, terdapat sekitar 9,9 juta rumah tangga yang belum memiliki rumah, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat. Selain itu, pertumbuhan rumah tangga baru yang mencapai 700.000 hingga 800.000 Kepala Keluarga setiap tahunnya juga menambah beban.

Baca Juga :   Indonesia Siap Bangun Jembatan Terpanjang di Atas Laut

Masalah lain yang tak kalah penting adalah tingginya persentase rumah tangga yang belum menghuni rumah layak. Pada tahun 2023, sekitar 36,85% atau 26,92 juta rumah tangga di Indonesia masih belum menempati rumah yang memenuhi standar layak huni.

Menurut Iwan, tantangan lainnya mencakup belum terpenuhinya data by name by address (BNBA) mengenai jumlah backlog dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Masalah ini diperparah dengan isu penyediaan tanah, pembiayaan, akses terhadap infrastruktur dasar, manajemen data informasi, dukungan teknologi, dan tata kelola yang diperlukan untuk meningkatkan akuntabilitas.

Baca Juga :   Kementerian PUPR Siapkan Dukungan Infrastruktur dan Perumahan di Sofifi

Menjelang Indonesia Emas 2045, urbanisasi diperkirakan akan meningkat pesat, dengan prediksi 72,8% penduduk akan tinggal di perkotaan pada tahun tersebut. Hal ini menambah kompleksitas dalam merumuskan kebijakan pembangunan perumahan yang dapat memenuhi kebutuhan hunian di masa depan.

Meski begitu, Iwan mengungkapkan rasa syukur karena sektor perumahan dan properti tetap menunjukkan pertumbuhan positif selama pandemi COVID-19. Kajian dari LPEM UI menunjukkan bahwa sektor ini memberikan kontribusi sebesar 31,9% terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menyerap tenaga kerja sekitar 13,8 juta orang per tahun. Selain itu, sektor perumahan dan properti juga memiliki efek pengganda yang menggerakkan 185 sub-sektor industri lainnya, seperti material bahan bangunan, furniture, perdagangan retail, hingga lembaga pembiayaan.

Baca Juga :   Kementerian PUPR Jajaki Pembangunan Kota Mandiri Tukang Indonesia di Bogor

Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang tepat, diharapkan target hunian rumah layak dapat tercapai, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia di masa depan. (Mhd)