JagatBisnis.com – PT Eastparc Hotel Tbk (EAST), emiten sektor properti dan perhotelan, melaporkan telah menyerap 55% dari total alokasi belanja modal (capex) sebesar Rp 22 miliar pada tahun ini. Alokasi dana ini digunakan untuk pembangunan dua wahana baru yang dijadwalkan akan menambah daya tarik hotel mereka, yaitu Visionest dan Funrider.
Direktur Pemasaran Eastparc Hotel, Wahyudi Eko Sutoro, mengungkapkan bahwa alokasi capex ini adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan pengalaman tamu dan menarik lebih banyak pengunjung. “Kami sangat antusias dengan peluncuran Visionest dan Funrider. Meskipun kami tidak memiliki strategi khusus untuk peak season semester II 2024, kami tetap berharap dapat mencapai atau bahkan melampaui tingkat okupansi yang kami raih tahun lalu,” ujarnya.
Pada periode yang sama tahun lalu, EAST berhasil mencatatkan tingkat okupansi yang sangat tinggi, yakni 98%. Menghadapi semester II 2024, EAST berharap dapat menyamai atau bahkan meningkatkan angka tersebut.
Hingga semester I 2024, EAST mencatat pendapatan sebesar Rp 48,50 miliar, sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 49,54 miliar. Meskipun beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 12,33 miliar dari Rp 13,36 miliar, laba bruto tetap stabil di angka Rp 36,17 miliar, sama dengan tahun sebelumnya. Namun, laba usaha mengalami penurunan menjadi Rp 19,10 miliar dari Rp 21,14 miliar.
Jumlah liabilitas perusahaan meningkat menjadi Rp 26,26 miliar per 30 Juni 2024, naik dari Rp 21,30 miliar pada akhir 2023. Di sisi lain, jumlah aset juga mengalami peningkatan menjadi Rp 487,55 miliar, naik dari Rp 483,46 miliar pada akhir tahun lalu.
Dalam perkembangan terkait keamanan digital, Wahyudi Eko Sutoro menegaskan bahwa EAST tidak mengalami kerugian akibat peretasan dan penyalahgunaan informasi yang baru-baru ini terjadi di Google Business. “Kami telah memantau situasi ini dengan cermat dan memastikan bahwa hotel kami tidak terkena dampak kerugian apapun,” jelasnya.
Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melaporkan bahwa banyak anggotanya yang mengalami kerugian akibat penyalahgunaan informasi dan peretasan di Google Business. PHRI telah melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang dan melakukan strategi untuk memeriksa data setiap 30 menit guna melindungi akun-akun hotelnya.
Dengan berbagai inisiatif yang tengah dijalankan, EAST berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan fasilitasnya guna menarik lebih banyak tamu di masa mendatang. (Mhd)