JagatBisnis.com – Politisi PKS Anis Byarwati meminta Otoritas Jasa Keuamgan (OJK) untuk pengembangan perbankan syariah. Hal itu disampaikan saat Rapat Kerja (Raker) Komisi XI DPR RI dengan Ketua DK OJK di Gedung DPR Rl, Jakarta, Selasa (9/7/2024). Raker dilakukan dalam rangka Pendalaman Laporan Triwulan I.
Menurutnya, pengembangan perbankan syariah ini bersifat urgent. Sayangnya, tidak ada realisasi yang dilaporkan berdasarkan target yang terukur tentang pengembangan perbankan syariah pada triwulan pertama ini. Termasuk, penyusunan kebijakan mengenai penguatan, konsolidasi, dan spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) yang tidak menjelaskan progress dan kemampuannya dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah.
“Program prioritas 5 tahun bidang pengembangan perbankan yaitu Pengembangan Perbankan Syariah diharapkan ada target yang jelas dan definitif yang dimiliki oleh OJK. Sehingga keberhasilan capaiaannya bisa terukur. Hal ini diusulkannya mengingat Indeks Indikator Kinerja Utama (IKU) yang saat ini dimiliki OJK masih sangat umum. Jadi, kita kesulitan untuk mengukur keberhasilan pengembangan ekonomi syariah dalam laporan triwulan pertama ini,” kata Anis, Selasa (16/7/2024).
Anis menjelaskan, dengan terbitnya Peraturan OJK mengenai tata kelola BPR/BPRS, maka telah diputus RDK per Maret 2024 progressnya sudah mencapai 95 perse. Salah satu program kerja dalam fungsi pengaturan adalah implementasi ketentuan mengenai produk BPR/BPRS dan perizinan produk BPR/BPRS.
“Karena POJK sudah keluar, seharusnya OJK dapat memastikan dan memantau pelaksanaan POJK ini. Sehingga dapat mendorong perkembangan BPRS menjadi lebih sehat,” tegasnya.
Dia menambahkan, terkait program untuk mendukung penyaluran KUR dengan target Penerbitan Ketentuan POJK Suku Bunga Dasar Kredit (POJK SBDK), Penyusunan kajian mengenai kemudahan akses pembiayaan UMKM, Penerbitan ketentuan Akses Pembiayaan UMKM, Pemantauan restrukturisasi kredit/pembiayaan COVID-19 segmen UMKM, agar OJK memiliki indikator keberhasilan yang jelas.
“Selain untuk mengukur keberhasilan suatu program, indicator juga dapat digunakan untuk pengawasan terhadap program tersebut. Apakah sudah berjalan menuju indicator yang ingin dicapai atau tidak. Hal ini sangat membantu mengarahkan program agar tepat sasaran sesuai indicator yang telah ditetapkan,” tutup Anis. (eva)