Ekbis  

KPR dan Proyek Properti Mendorong Kebangkitan Sektor Properti Tahun 2024

KPR dan Proyek Properti Mendorong Kebangkitan Sektor Properti Tahun 2024. foto dok djkn.kemenkeu.go.id

JagatBisnis.com – Sektor properti Indonesia menunjukkan tanda-tanda pulih dengan meningkatnya penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) serta intensitas peluncuran proyek baru. Menurut data dari Bank Indonesia (BI), outstanding KPR perbankan per Mei 2024 mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 14,3%, naik dari pertumbuhan 12% pada tahun sebelumnya.

Peningkatan ini sejalan dengan dorongan dari pemerintah melalui insentif pajak yang masih berlaku, meskipun Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) telah dikurangi menjadi 50% untuk paruh kedua tahun ini. Insentif ini telah mendorong pengembang untuk lebih aktif meluncurkan proyek baru guna memenuhi permintaan pasar.

Baca Juga :   Penyaluran Dana FLPP Capai Rp 136,2 Triliun, BP Tapera Targetkan 170.000 Unit Rumah pada 2024

Salah satu pengembang yang gencar dalam ekspansi tahun ini adalah PT Kreasi Prima Nusantara (KPN), yang terfokus pada segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Permintaan akan rumah subsidi masih tinggi, seperti yang terlihat dari realisasi pembayaran rumah subsidi dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang mencapai 84.542 unit senilai Rp 10,27 triliun hingga pertengahan Juli 2024, menurut data BP Tapera.

PT KPN baru-baru ini meluncurkan proyek terbarunya, Pesona Prima 8 Banjaran di Kabupaten Bandung, yang menawarkan 497 unit rumah dengan berbagai tipe dan dilengkapi dengan fasilitas publik seperti rumah sakit, pasar, dan terminal transportasi dalam jangkauan yang mudah.

Baca Juga :   Bank Mandiri Terus Inovasi dengan Super App Livin’ untuk Pertumbuhan Bisnis

Direktur Utama PT KPN, Hadiana, menyatakan bahwa pembangunan unit di Pesona Prima 8 Banjaran akan dimulai pada bulan Juli ini, dengan target penyelesaian pada November 2024. Proyek ini dikerjakan dengan mengutamakan kualitas, menggunakan desain minimalis dan material sesuai standar aturan.

“Pengembangan di Kabupaten Bandung dipilih karena potensi pasar yang baik, terutama dengan posisinya sebagai salah satu wilayah dengan jumlah industri terbesar di Jawa Barat,” ujar Hadiana.

Baca Juga :   BI Berpotensi Turunkan Suku Bunga, KPR BCA Bisa Semakin Murah?

KPN sebelumnya telah berhasil mengembangkan tujuh proyek lainnya di berbagai lokasi, termasuk Karanggan Bogor, Pataruman di Bandung Barat, dan Cikahuripan di Bogor, dengan lebih dari 95% unit yang terjual merupakan rumah subsidi. Ini menunjukkan komitmen KPN dalam menyediakan hunian terjangkau untuk masyarakat Indonesia.

Dengan dukungan ini, sektor properti diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional, sambil memenuhi kebutuhan akan hunian yang layak dan terjangkau bagi para pekerja dan masyarakat umum. (Hky)