JagatBisnis.com – PT BNI Life Insurance (BNI Life) mencatatkan pendapatan premi dari produk asuransi tradisional sebesar Rp 1,61 triliun pada Mei 2024, mengalami kenaikan sebesar 4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Plt. Direktur Utama BNI Life, Eben Eser Nainggolan, meskipun pertumbuhan tersebut tidak signifikan, produk asuransi tradisional tetap mendominasi komposisi dengan 75,6% dari total pendapatan premi perusahaan.
“Eben menjelaskan, ‘Pendapatan premi dari produk asuransi tradisional sampai dengan Mei 2024 sebesar Rp 1,61 triliun tumbuh 4%,’” kata Eben.
Eben juga proyeksikan bahwa produk asuransi tradisional akan tetap mendominasi pendapatan premi ke depannya, karena perusahaan masih mengandalkan penjualan produk ini untuk mencapai target premi.
“Dia optimis, ‘Di akhir tahun 2024, premi produk tradisional yang didapat perusahaan akan mencapai Rp 4,9 triliun atau tumbuh 24% dari pencapaian premi tradisional tahun 2023,’” tambah Eben.
Namun, untuk produk PAYDI (Pendapatan yang Diharapkan Diperoleh), Eben menetapkan target yang konservatif mengingat tantangan kinerja unitlink yang masih berat. Target untuk produk ini ditetapkan sebesar Rp 1,5 triliun atau tumbuh 4% dari pencapaian premi PAYDI tahun 2023.
Pada Mei 2024, kinerja premi unitlink menunjukkan pertumbuhan sebesar 7%, meskipun nilainya masih lebih kecil dibandingkan dengan produk tradisional, yaitu mencapai Rp 519,8 miliar.
Eben menekankan bahwa BNI Life tetap fokus pada strategi untuk mengoptimalkan portofolio produk dan meningkatkan penetrasi pasar asuransi di Indonesia. Dengan berbagai inisiatif dan proyeksi pertumbuhan yang ambisius, perusahaan berharap dapat terus memperluas pangsa pasar dan meningkatkan kinerja keuangan secara berkelanjutan. (Hky)
