Ekbis  

Indonesia Memasuki Era Baru: Produksi Baterai Mobil Listrik Lokal Dimulai

Indonesia Memasuki Era Baru: Produksi Baterai Mobil Listrik Lokal Dimulai. foto : dok kreditkerenbanget.com

JagatBisnis.com – Indonesia mengumumkan langkah besar dalam ekosistem kendaraan listrik dengan dibukanya pabrik sel baterai lokal oleh Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui perusahaan patungan mereka, PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power. Acara peresmian pabrik ini berlangsung di Karawang New Industry City, Jawa Barat, pada Rabu (3/7/2024).

Pabrik ini merupakan investasi besar dengan nilai tahap pertama mencapai US$ 1,22 miliar, dan direncanakan akan berkembang hingga total investasi US$ 3,2 miliar untuk membangun kapasitas produksi hingga 20 gigawatt hour (GWh). Hyundai sebelumnya telah mendirikan pabrik kendaraan di Cikarang, Jawa Barat, serta pabrik battery pack dengan total investasi sekitar US$ 1,22 miliar sejak tahun 2022.

Baca Juga :   Pupuk Kaltim Pakai Teknologi TKDN Tingkatkan Keamanan Armada Trasportasi Karyawan

Euisun Chung, Executive Chairman Hyundai Motor Group, menggarisbawahi pentingnya kehadiran pabrik sel baterai ini dalam mendukung target pemerintah Indonesia untuk memproduksi 600.000 unit mobil listrik pada tahun 2030. Chung juga menyoroti Indonesia sebagai pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.

“Kendaraan yang diproduksi dan dijual di Indonesia akan menjadi standar bagi seluruh wilayah Asia Tenggara,” ujar Chung saat peluncuran pabrik sel baterai Hyundai-LG.

Pabrik sel baterai ini tidak hanya akan memasok baterai untuk mobil listrik Hyundai, termasuk All New Kona Electric yang proses produksinya sepenuhnya dilakukan di Indonesia, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga 80%. Hal ini akan membuka peluang untuk harga yang lebih terjangkau bagi konsumen.

Baca Juga :   Pupuk Kaltim Pakai Teknologi TKDN Tingkatkan Keamanan Armada Trasportasi Karyawan

Seiring dengan Hyundai, PT Neta Auto Indonesia juga memanfaatkan baterai buatan dalam negeri untuk mobil listrik Neta V-II, dengan TKDN mencapai 40% dan mendapatkan insentif PPN 1%. Sementara itu, PT BYD Motor Indonesia sedang mengkaji opsi untuk mengoptimalkan rantai pasok mereka guna memenuhi kebutuhan pasar Indonesia dengan standar kualitas tinggi.

Baca Juga :   Pupuk Kaltim Pakai Teknologi TKDN Tingkatkan Keamanan Armada Trasportasi Karyawan

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto menyambut baik langkah-langkah lokal dalam produksi baterai mobil listrik, dengan harapan dapat menurunkan harga mobil listrik di Indonesia.

Dengan pabrik-pabrik baru ini, Indonesia semakin mantap dalam langkahnya menuju kendaraan ramah lingkungan, sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam industri otomotif regional. Langkah ini tidak hanya membangun infrastruktur yang kuat, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan. (Hky)