JagatBisnis.com – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan dan memperluas sumber daya serta cadangan mineral komoditas inti yang dimilikinya. Langkah ini bertujuan untuk memastikan umur pertambangan yang berkelanjutan selama lebih dari 25 tahun, seperti yang diungkapkan oleh Syarif Faisal Alkadrie, Sekretaris Perusahaan ANTAM.
ANTAM berencana untuk mengikuti lelang Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Proses ini melibatkan penelitian mendalam yang dilakukan oleh ahli-ahli yang bekerja di ANTAM.
Menurut Syarif, salah satu cara tambahan yang dipertimbangkan ANTAM untuk meningkatkan sumber daya dan cadangan emas adalah melalui eksplorasi atau merger & akuisisi (M&A). Hal serupa juga berlaku untuk nikel dan bauksit, di mana ANTAM akan meningkatkan eksplorasi serta mengembangkan bisnis hilirisasi melalui kerja sama dengan mitra strategis.
Syarif menjelaskan bahwa setelah memperoleh WIUP/WIUPK baru, ANTAM akan melanjutkan eksplorasi sesuai dengan prosedur standar yang ditetapkan, mengacu pada standar KCMI/SNI/JORC untuk menilai potensi sumber daya alam seperti nikel, emas, dan bauksit guna pengembangan lebih lanjut.
Dalam praktik pertambangan, ANTAM selalu mengutamakan kesehatan, keselamatan, dan keunggulan operasional untuk memastikan bahwa aktivitas penambangan dilakukan dengan tepat dan berkelanjutan.
“Terkait dengan prospek komoditas nikel, ANTAM yakin bahwa nikel akan tetap menjadi komoditas yang menjanjikan di masa depan, sejalan dengan rencana hilirisasi nikel yang sedang dijalankan melalui proyek pengembangan EV Battery,” kata Syarif.
Untuk tahun 2024, ANTAM menetapkan target produksi dan penjualan feronikel sebesar 22.464 ton nikel, dengan peningkatan masing-masing sebesar 5% dan 12% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, produksi bijih nikel ditargetkan mencapai 20,58 juta ton wet metric ton (wmt), meningkat 53%, dengan penjualan bijih nikel yang ditargetkan mencapai 18,75 juta wmt, naik 60%.
Di segmen logam mulia, ANTAM akan terus berinovasi dengan target produksi emas dari tambang emas Pongkor sebesar 958 kg, dan target penjualan emas sebesar 37.354 kg, yang mengalami kenaikan 43% dari tahun sebelumnya. Produksi dan penjualan logam perak ditargetkan masing-masing sebesar 5.668 kg.
Sementara itu, dalam segmen bauksit dan alumina, ANTAM akan memfokuskan penjualan bijih bauksit di pasar domestik. Target produksi bijih bauksit tahun 2024 adalah 3,47 juta wmt, naik 72%, dengan target penjualan mencapai 3,05 juta wmt, naik 103%.
Dengan strategi ini, ANTAM berharap dapat terus berkontribusi dalam pengembangan industri pertambangan Indonesia secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional serta masyarakat sekitar. (Zan)