jagatbisnis.com – Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengkritik soal keinginan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendatangkan dokter atau tenaga kesehatan (nakes) asing. Menurutnya, langkah tersebut keliru, seakan tak percaya diri dengan kemampuan nakes dalam negeri.
“Itu inferiority complex, selalu menganggap yang asing itu bagus. Menandakan ketidakpercayaan diri yang tinggi,” kata Masdalina melalui gawai, Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Menurutnya, pemerintah mampu memberikan peluang karier terhadap nakes di seluruh wilayah Tanah Air dapat memenuhi kebutuhan di luar negeri. Upaya mendatangkan nakes asing dianggap tak membawa semangat kebangsaan.
“Bukannya mendorong anak bangsa berkiprah di dunia internasional, malah merendahkan SDM kesehatan Indonesia, tidak nasionalis,” kritik pakar kesehatan itu.
Dalam pendidikan dokter dan tenaga kesehatan Indonesia ada aspek sosio kultural yang harus diperhatikan, bukan semata-mata teknologi.
“Teknologi itu gampang dipelajari, kursuskan saja 1-2 minggu selesai itu teknologi, tapi bagaimana hubungan sosio kultural pasien dan tenaga kesehatan, yakin bisa selesai dengan mendatangkan nakes dari luar negeri,” imbuh Masdalina.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengemukakan niatnya ingin mendatangkan nakes asing dalam acara forum komunikasi nasional tenaga kesehatan baru-baru ini. Ia awalnya berbicara soal naturalisasi pemain timnas Indonesia dan pelatih asing.
“Saya percaya, masuknya pelatih Korea Selatan ini dan pemain naturalisasi banyak pemain bola asli Indonesia yang akan jauh lebih hebat dan pintra dibanding sebelumnya,” ucap Budi Gunadi dalam YouTube Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Menurutnya, konsep tersebut dapat diterapkan dalam dunia kesehatan. Bahkan diklaim sebagai langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah kesehatan di Indonesia, bukan membatasi lapangan pekerjaan nakes dalam negeri.
“Jadi, bapak, ibu nanti kalau ada dokter asing masuk, dirut rumah sakit bule masuk. Tolong dilihat itu bukan akan menghabiskan atau menutup lapangan kerja. Itu untuk menjawab isu fundamental bahwa kita harus meningkatkan kualitas tenaga kesehatan kita,” ujar Budi.
“Jadi kalau nanti sebentar lagi ada yang masuk, bapak/ibu jangan marah. Jangan nyebarin WA di grup, bapak/ibu bilang, ayo kita buktikan kesempatan ini untuk mengangkat kesempatan putra putri tenaga kesehatan lebih baik,” tambahnya. (Hfz)