Pemasangan Starlink di 3.400 Puskesmas, Pengamat Peringatkan Anggaran Pemerintah

JagatBisnis.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Starlink, layanan internet satelit milik Elon Musk, untuk memasang konektivitas internet di 3.400 puskesmas di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan langkah ini bertujuan untuk memastikan layanan kesehatan yang setara dan merata di seluruh Indonesia. Saat ini, masih terdapat sekitar 2.200 puskesmas dan 11.100 puskesmas pembantu yang belum memiliki akses internet​.

Baca Juga :   Kontraktor Pemerintah AS Ditangkap atas Tuduhan Mata-mata untuk Ethiopia

Pengamat ekonomi mengingatkan agar pemerintah berhati-hati dalam pengelolaan anggaran untuk proyek ini. Meskipun peningkatan akses internet di puskesmas akan mendukung digitalisasi layanan kesehatan, memudahkan pelaporan, dan memungkinkan pelatihan jarak jauh bagi tenaga kesehatan, ada kekhawatiran mengenai biaya yang harus dikeluarkan​.

Baca Juga :   Ledakan Smelter China di Morowali, 13 Orang Tewas

Biaya langganan Starlink untuk satu unit diperkirakan mencapai Rp 750.000 per bulan, dengan biaya perangkat keras sebesar Rp 7.800.000. Jika tidak dikelola dengan baik, pengeluaran ini dapat membebani anggaran kesehatan negara yang sudah direncanakan untuk 2024​.

Baca Juga :   Pemerintah Resmi Impor 5,4 Juta Ton Gula

Selain itu, pemerintah juga diharapkan melakukan evaluasi berkala terhadap penggunaan Starlink di puskesmas, termasuk dampaknya terhadap keamanan data dan efektivitas biaya, agar investasi ini benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi peningkatan layanan kesehatan di Indonesia​.