JagatBisnis.com – Kabar gembira datang dari maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia. Di tengah pemulihan sektor penerbangan dan pariwisata, Garuda diprediksi akan kembali meraih keuntungan yang signifikan di tahun 2024.
Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Vicky Rosalinda, Garuda Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai profitabilitas. Pada tahun ini, keuntungan atau laba Garuda Indonesia diproyeksi mencapai USD 580 juta atau sekitar Rp 9,1 triliun (kurs Rp 15.848 per dolar AS).
Proyeksi ini didasarkan pada beberapa faktor, antara lain:
– Peningkatan permintaan penerbangan: Seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan dan membaiknya kondisi ekonomi, permintaan penerbangan domestik dan internasional diprediksi akan meningkat.
– Strategi bisnis yang efektif: Garuda Indonesia telah menerapkan berbagai strategi bisnis yang efektif untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi, seperti restrukturisasi armada, optimalisasi jaringan penerbangan, dan peningkatan layanan penumpang.
– Kebijakan pemerintah yang mendukung: Pemerintah Indonesia terus memberikan dukungan kepada Garuda Indonesia, termasuk melalui program restrukturisasi dan pendanaan.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyambut positif proyeksi laba ini. Ia mengatakan bahwa Garuda Indonesia terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada para penumpang dan memaksimalkan potensi bisnis di tengah pemulihan sektor penerbangan.
Garuda Indonesia optimis bahwa target laba Rp 9,1 triliun di tahun 2024 dapat tercapai dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak.
Berita ini menjadi angin segar bagi industri penerbangan nasional dan menunjukkan bahwa Garuda Indonesia mampu bangkit dan kembali menjadi maskapai penerbangan yang kuat dan profitable.
(tia)