JagatBisnis.com – Terkait nasib PT Garuda Indonesia (Persero) tbk yang tersandera utang Rp100,6 triliun, ekonom muda dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira bilang sulit diselamatkan.
“Menurut saya sulit diselamatkan. Kalau diselamatkan, harganya terlalu mahal dan riskan. Pemerintah lebih baik bikin baru, tapi fokusnya harus diubah. Jangan full service lagi. Cukup layani rute domestik dan logistik,” papar Bhima pada Jumat (5/11/2021).
Kata dia, jumlah utang Garuda yang jatuh tempo, terlalu jumbo. Sehingga sangat sulit untuk diselamatkan. “Terlalu mahal selamatkan Garuda. Utangnya sudah mencapai Rp100 triliun. Ini akan terus bertambah,” papar Bhima.
Jika proses negosiasi yang golnya adalah restrukturisasi utang tetap dilanjutnya, Bhima tidak yakin bakal menyelesaikan masalah. Karena, problem utama Garuda terletak kepada beban operasional yang terlalu gemuk.
Discussion about this post