Jelang Ramadan, OJK Beberkan Modus Penipuan Online yang Marak, Hati-hati!

Penipuan

JagatBisnis.com –  Menjelang bulan Ramadan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap modus penipuan online yang marak terjadi.

Berdasarkan data OJK, sepanjang tahun 2023 terdapat 13.222 kasus penipuan online dengan total kerugian mencapai Rp 24,2 triliun. Dari jumlah tersebut, 3.886 kasus terjadi di periode Ramadan dengan kerugian mencapai Rp 5,6 triliun.

“Modus penipuan online ini selalu berkembang dan mengikuti tren terbaru. Oleh karena itu, masyarakat harus selalu waspada dan tidak mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan yang ditawarkan,” kata Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Maryadi dalam keterangan resminya, Senin (4/3/2024).

Baca Juga :   Jika Tak Ingin Kena Tipu, Cek Legalitas Investasi via OJK

Berikut beberapa modus penipuan online yang marak terjadi jelang Ramadan:

1. Penipuan Berkedok Berbagi Kebahagiaan

Modus ini memanfaatkan momentum Ramadan dengan menawarkan program berbagi kebahagiaan, seperti zakat, sedekah, dan donasi. Para pelaku biasanya akan membuat akun media sosial palsu atau website yang mengatasnamakan lembaga atau organisasi terpercaya.

Baca Juga :   Pemangkasan Bunga Pinjol oleh OJK Bikin Perusahaan Lebih Inovatif

2. Penipuan Berkedok Penawaran Umrah dan Haji Murah

Menjelang Ramadan, banyak orang yang ingin melaksanakan ibadah umrah dan haji. Para pelaku penipuan memanfaatkan hal ini dengan menawarkan paket umrah dan haji murah dengan iming-iming harga yang jauh di bawah harga pasaran.

3. Penipuan Berkedok Penjualan Barang Preloved

Baca Juga :   Pentingnya Integritas bagi Anggota Dewan Komisioner OJK

Modus ini memanfaatkan tren penjualan barang preloved yang marak di media sosial. Para pelaku biasanya akan menawarkan barang preloved dengan harga yang murah dan kondisi yang masih bagus.

4. Penipuan Berkedok Investasi Bodong

Modus ini menawarkan keuntungan yang tinggi dalam waktu singkat. Para pelaku biasanya akan menjanjikan keuntungan yang tidak masuk akal dan menggunakan skema piramida untuk menarik korban. (tia)

MIXADVERT JASAPRO