JagatBisnis.com – Setelah hampir 5 bulan agresi Israel di Gaza, Palestina, kelaparan melanda penduduk. Mereka bahkan terpaksa memakan kaktus lantaran tidak adanya makanan.
Melansir Reuters, Sabtu (2/3/2024), Marwan al-Awadeya dan keluarganya terpaksa memakan daun kaktus pir berduri untuk mengusir lapar.
Meskipun buah kaktus pir berduri umumnya dimakan di sekitar Mediterania, daunnya yang tebal hanya dikonsumsi hewan, dihaluskan sebagai makanannya.
“Saat ini kita (masih) bisa menemukan kaktus. Dalam seminggu, kaktus tidak akan tersedia lagi. Kita tidak akan hidup tanpa apa-apa. Kita akan mati,” katanya melansir Reuters.
Ia mengaku telah kehilangan berat badan sekira 30 kg dalam satu bulan terakhir lantaran ketiadaan makanan.
“Saya, dalam waktu kurang lebih satu bulan – dan saya punya fotonya – telah kehilangan sekitar 30 kilogram bulan ini. Satu bulan. Saya telah kehilangan 30 kilogram. Mengapa? Karena tidak ada makanan. Ini adalah makanan kami sekarang di Jalur Gaza bagian utara. Tidak ada yang lain. Semuanya hilang. Tidak ada yang tersisa.”
Sebuah derek mengangkat peralatan dari reruntuhan toko roti Kamel Ajour yang hancur.
Kehancuran di sini menggarisbawahi salah satu alasan mengapa orang-orang yang kelaparan terpaksa memakan daun kaktus mentah di daerah kantong tersebut.
Bisnis Ajour tidak sendirian. Sebagian besar toko roti di kawasan tersebut tertimbun reruntuhan.
Roti sangat penting sebagai upaya meringankan kelaparan warga Palestina.
Satu dari enam anak di Gaza utara mengalami kekurangan gizi karena kekurangan gizi. (tia)