Ekbis  

Pasar Saham RI Tetap Tangguh, Tak Gentar Resesi Jepang dan Inggris

JagatBisnis.com –  Di tengah kekhawatiran global akan resesi ekonomi yang melanda Jepang dan Inggris, Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan ketangguhannya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap stabil dan bahkan berhasil menembus rekor tertingginya di level 7.200 pada perdagangan hari ini.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, menyatakan bahwa optimisme investor terhadap prospek ekonomi Indonesia menjadi faktor utama di balik ketahanan pasar saham.

“Investor melihat bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih kuat, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan inflasi yang terkendali,” ujar Inarno di Jakarta, Senin (19/2).

Baca Juga :   Menteri Luar Negeri RI Meyakinkan Upaya Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera di Papua Barat

Ia menambahkan, kondisi makroekonomi Indonesia yang stabil juga didukung oleh kebijakan pemerintah yang pro-bisnis dan investor.

Baca Juga :   Tersangkut Kasus Bullying, Menteri Pendidikan Inggris Mengundurkan Diri

“Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan iklim investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Inarno.

Meskipun demikian, Inarno tetap mengingatkan investor untuk selalu waspada terhadap potensi risiko yang dapat terjadi di pasar global.

“Investor perlu mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik, serta melakukan diversifikasi portofolio investasinya untuk meminimalisir risiko,” imbaunya.

Baca Juga :   Inggris, Negara Pertama Pakai Obat Anti-Covid Buatan Merck

Analis Pasar Saham:

Analis Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya, menilai bahwa IHSG masih memiliki ruang untuk tumbuh di tahun 2024.

“Kami memproyeksikan IHSG dapat mencapai level 7.800 pada akhir tahun 2024,” kata Hariyanto.

Ia menuturkan, sektor-sektor yang berpotensi menjadi pendorong pertumbuhan IHSG antara lain sektor komoditas, konsumsi, dan infrastruktur. (tia)

MIXADVERT JASAPRO