Dewan Keamanan PBB Mendesak Rusia untuk Menarik Pasukan dari Ukraina

Ilustrasi Foto: Okezone

JagatBisnis.com – Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Selasa, 6 Februari 2024, anggota-anggota Dewan Keamanan PBB mendesak Rusia agar segera menarik pasukannya dari Ukraina. Pertemuan tersebut diadakan setelah serangan teroris ke sebuah toko roti di Luhansk yang dikuasai Rusia, yang disebut Moskow sebagai serangan Angkatan Bersenjata Ukraina.

Perwakilan Rusia, Vassily Nebenzia, menyampaikan bahwa serangan rudal Ukraina di Lysychansk pada 3 Februari 2024 menyebabkan kafe dan toko roti dua lantai hampir hancur total, menewaskan 28 orang dan melukai puluhan lainnya. Nebenzia yakin bahwa target dan waktu penyerangan tidak dipilih secara kebetulan.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Rosemary Dicarlo, mengingatkan Dewan Keamanan bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan memasuki tahun ketiga dalam dua pekan ke depan. Dia menekankan perlunya solusi yang sejalan dengan Piagam PBB dan hukum internasional untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi.

Baca Juga :   Vladimir Putin Kunjungi Pasukannya di Ukraina

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, kantor Komisaris Tinggi HAM mencatat 30.041 korban sipil, dengan 10.382 orang tewas dan 579 di antaranya anak-anak. Amerika Serikat memperbarui seruannya kepada Rusia untuk menarik pasukan dari perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional.

Baca Juga :   Tahun Ini, Presiden Ukraina akan Berkunjung ke Indonesia

Duta Besar Swiss untuk PBB, Pascale Baeriswyl, mengutuk agresi militer Rusia sebagai pelanggaran berat hukum internasional dan menegaskan kembali perlunya Rusia menarik pasukannya dari Ukraina. Perwakilan Prancis, Nicolas de Rivière, mengkritik keputusan Rusia untuk meminta pertemuan, menyebutnya sebagai manipulasi Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga :   Rusia Dikeroyok dan Disanksi Negara-negara Eropa

Perwakilan Ukraina, Sergiy Kyslytsya, menanggapi sinisme Rusia dengan menyatakan bahwa jika utusan Putin ingin mengetahui penyebab pertumpahan darah, pertemuan Dewan Keamanan tidak diperlukan—dia hanya perlu berdiri di depan cermin. Kyslytsya mengingatkan bahwa Lysychansk di Ukraina telah berada di bawah pendudukan Rusia sejak Juli 2022.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO