Berita  

Hamas Tolak Gencatan Senjata Sementara, Tuntut Kesepakatan Senjata Permanen

JagatBisnis.com – Hamas menolak gencatan senjata sementara yang diusulkan untuk membebaskan para sandera, menggambarkan persyaratan mereka untuk kesepakatan senjata permanen. Dalam pertemuan dengan mediator dari Qatar dan Mesir, Hamas dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) meminta Israel menghentikan serangannya di Gaza dan menarik seluruh pasukannya sebelum pertukaran tahanan dilakukan.

Baca Juga :   PM Hungaria Viktor Orban Usulkan Kesepakatan Kontroversial dengan Rusia terkait Ukraina

Pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, menyatakan bahwa keberhasilan pertemuan tergantung pada persetujuan Israel untuk mengakhiri agresi komprehensif di Jalur Gaza. Pihak Palestina menekankan bahwa pembebasan sandera memerlukan jaminan serius dari Israel.

Meski Israel mengklaim ada kemajuan signifikan terkait pemulangan warga Israel, belum jelas apakah Hamas akan membebaskan seluruh atau sebagian dari 132 sandera yang masih berada di Gaza. Hamas sebelumnya menyatakan bahwa pemulangan semua sandera akan dilakukan dengan syarat pembebasan ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Baca Juga :   Hamas Bersikeras Tak Goyah Meski Pembunuhan Saleh al-Arouri, Ancam Balas Dendam terhadap Israel

Seorang pejabat Palestina yang mengetahui perundingan mediasi mengungkapkan bahwa Hamas ingin kesepakatan didukung oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Negara-negara ini telah mengirim delegasi penting untuk membahas krisis sandera di Gaza dengan tokoh senior intelijen Israel.

Baca Juga :   Jika Sandera Belum Dibebaskan, Israel: Tak Akan Ada Listrik dan Air untuk Gaza

Sementara Israel mengklaim kemajuan dalam pemulangan warga mereka, implementasi kesepakatan masih menjadi titik tunda, dengan Hamas menekankan pentingnya Israel untuk menghentikan serangan dan menarik pasukannya sebagai syarat utama. (tia)

MIXADVERT JASAPRO