Ekbis  

Krisis Yang Berdekatan Menjadi Tantangan Bagi Industri Asuransi

JagatBisnis.com –   AAJI mengadakan acara paparan mengenai tantangan Industri Asuransi dalam menghadapi perkembangan yang terjadi di masyarakat saat ini.

Kondisi krisis yang terjadi saat ini jaraknya berdekatan antar tahunnya sepanjang 2008 sampai dengan 2019 gejolak ekonomi dunia baik itu bersumber dari sektor keuangan, energi, maupun perdagangan, namun krisis ini tidak menekan secara nyata untuk permintaan dan penawaran dan telah di buktikan dengan sektor pariwisata yang masih dapat bergerak.

Seperti pada acara ini Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memaparkan tantangan terkait permodalan yang harus dipenuhi oleh perusahaan asuransi termasuk yang unit syariah pada 2026.

Baca Juga :   Top Agent Award AAJI Ke-36 Dengan Program ISR Dan Literasi Serta Mendukung UMKM

“Melegakan, OJK beri waktu, sehingga jangka 2026-2028 dibukakan lagi kesempatan jika belum sampai ke sana,” kata Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon di Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Dia mengatakan, pada 2026 juga, seluruh asuransi yang baru didirikan wajib menyetorkan penambahan modal.

Rencana tersebut merupakan beleid yang akan mulai efektif berlaku pada 2026 itu mengatur modal disetor untuk perusahaan asuransi dan reasuransi yang baru didirikan.

Baca Juga :   Industri Asuransi Jiwa Raih Pendapatan Rp171,36 Triliun di Kuartal III 2021

Ini sambung dia, landasan penambahan modal berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 23 Tahun 2023 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah.

“Harus ada tambahan modal sesuai peraturan dan membawa kewajiban pada perusahaan asuransi jiwa dan umum untuk meningkatkan ekuitas,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu juga Aviliani membeberkan beberapa keadaan yang dialami pada perkembangan perekonomian secara global seperti pada paparan materi.

Baca Juga :   Industri Asuransi Jiwa Raih Pendapatan Rp171,36 Triliun di Kuartal III 2021

“Tantangan ekonomi global masih terus dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan ekonomi moneter perdagangan, geopolitik dan resiko” demikian ungkapnya.

Sementara itu peluang asuransi masih terus terbuka sesuai perkembangan dan dinamika dari masyarakat.

Seperti pada jumlah penduduk yang terus bertambah serta didominasi oleh kelas menengah, peluang bisnis dan investasi melalui sistem unit link, maksimalisasi digital serta meningkatkan jangkauan asuransi ke sektor informal dan pedesaan.

“Jangan kita lupa dengan adanya pengalaman dari covid19 mendorong pentingnya perhatian terhadap kesehatan”. Pungkasnya. (den)

MIXADVERT JASAPRO