Pemimpin parlemen CDU, Friedrich Merz, mempertahankan usulan tersebut dengan menyatakan bahwa pasukan Ukraina saat ini “tidak memiliki prospek” untuk menahan pasukan Rusia, dan rudal jelajah Taurus dapat membuat perbedaan besar bagi Ukraina.
Namun, anggota Partai Hijau dan FDP menolak usulan tersebut, mengutip perdebatan umum mengenai laporan tahunan Angkatan Bersenjata sebagai alasan penolakan mereka.
Rudal Taurus telah menjadi topik diskusi sejak Ukraina mengajukan permintaan senjata dengan jangkauan hingga 500 kilometer pada Mei 2023. Meskipun Ukraina telah menerima rudal jarak jauh lainnya, seperti Storm Shadow dari Inggris dan SCALP buatan Prancis.
Berita media Jerman, Bild, melaporkan bahwa Kanselir Olaf Scholz menentang pengiriman rudal Taurus ke Kyiv, khawatir tindakan tersebut dapat menyeret Jerman ke dalam konflik. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba menegaskan bahwa rudal Taurus hanya akan digunakan di dalam perbatasan Ukraina.
Meskipun keraguan terkait transfer rudal jarak jauh, pada 17 Januari, Berlin mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina, termasuk amunisi untuk tank Leopard 1. Keputusan ini mencerminkan komitmen Jerman dalam mendukung Ukraina dalam menghadapi krisis di perbatasan mereka.