JagatBisnis.com – Dalam perjalanannya ke Kyiv pada Jumat, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengumumkan komitmen Inggris untuk meningkatkan dukungan militer kepada Ukraina sebagai tanggapan terhadap ancaman yang terus berkembang dari Rusia. Inggris akan fokus pada memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina dengan pengadaan pesawat tak berawak atau drone baru.
Pentingnya kerjasama ini terlihat dari peningkatan pendanaan militer yang signifikan. Sunak mengumumkan bahwa dalam tahun finansial berikutnya, Inggris akan mengalokasikan 2,5 miliar pound (Rp49 triliun) untuk mendukung Ukraina, menandai kenaikan sebesar 200 juta pound (Rp3 triliun) dari dua tahun sebelumnya.
Salah satu poin utama dari komitmen ini adalah pengadaan drone, yang meliputi drone pengawasan, drone serangan jarak jauh, dan drone laut. Inggris berjanji untuk memberikan pengiriman drone terbesar ke Ukraina dibandingkan dengan negara lain, dengan sebagian besar diproduksi di dalam negeri.
Tidak hanya itu, kedua negara juga akan menandatangani Perjanjian Kerja Sama Keamanan Inggris-Ukraina yang dianggap bersejarah. Perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari jaminan keamanan bilateral yang diberikan oleh negara-negara Kelompok Tujuh (G7) kepada Ukraina.
Perjanjian tersebut mencakup berbagai aspek, termasuk pembagian intelijen, keamanan dunia maya, pelatihan medis dan militer, serta kerja sama industri pertahanan. Langkah ini dianggap sebagai bentuk dukungan konkret dari Inggris terhadap perjuangan Ukraina untuk mempertahankan prinsip kebebasan dan demokrasi selama dua tahun terakhir.
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Sunak menyampaikan keyakinannya, “Saya hadir hari ini dengan satu pesan: Inggris juga tidak akan goyah. Kami akan mendukung Ukraina, di saat-saat tergelap mereka dan di masa-masa terbaik yang akan datang.”
(tia)
