Berita  

AS Klaim Rusia Gunakan Rudal Korut dalam Serangan ke Ukraina

Rudal

JagatBisnis.com – Gedung Putih mengklaim bahwa Rusia menggunakan rudal balistik yang dipasok oleh Korea Utara dalam serangkaian serangan terhadap Ukraina selama libur tahun baru. Transfer peluncur rudal dan rudal tersebut terjadi baru-baru ini, memicu kekhawatiran signifikan di tingkat internasional.

Pada 30 Desember 2023, Rusia meluncurkan setidaknya satu rudal balistik ke wilayah Zaporizhzhia, dan pada Selasa lalu, peluncuran lain yang melibatkan beberapa rudal Korea Utara terjadi. AS masih menganalisis dampak dari peluncuran tersebut, tetapi pemerintahan Biden yakin bahwa Rusia dan Korea Utara dapat melakukan serangan tambahan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, menyatakan bahwa ini merupakan peningkatan yang signifikan dan mengkhawatirkan dalam dukungan DPRK kepada Rusia. Kirby mengantisipasi bahwa Rusia kemungkinan akan menggunakan lagi rudal-rudal Korea Utara untuk menargetkan infrastruktur sipil Ukraina.

Baca Juga :   Donald Trump: Perang Ukraina Tidak Akan Terjadi Jika Saya Tetap Menjabat sebagai Presiden

Rudal Korut yang ditembakkan oleh Rusia memiliki jangkauan hingga 900 kilometer, dan Korea Utara terus berupaya untuk mendapatkan peralatan militer canggih dari Rusia sebagai imbalan atas pasokan senjatanya. Peralatan yang dicari meliputi jet tempur, rudal darat ke udara, kendaraan lapis baja, peralatan untuk membuat rudal balistik, dan teknologi canggih lainnya.

Baca Juga :   Korban Ledakan di Mal Ukraina Bertambah Jadi 18 Orang

Di sisi lain, Rusia sedang dalam negosiasi dengan Iran untuk memperoleh rudal balistik jarak pendek. AS menyatakan kekhawatiran bahwa perundingan tersebut sedang berlangsung secara aktif, dan meskipun belum ada kepastian mengenai kesepakatan, Washington khawatir bahwa ini dapat membantu Rusia mengisi kembali persediaan senjatanya yang habis selama perang di Ukraina.

Baca Juga :   Jika Lanjutkan Agresi ke Ukraina, Uni Eropa Bakal Sanksi Berat untuk Rusia

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan membahas transfer senjata yang dilakukan Pyongyang pada 10 Januari. Amerika Serikat memperingatkan bahwa respons terhadap tindakan kekerasan Rusia terhadap Ukraina memerlukan dukungan tambahan dari Kongres AS untuk menyediakan bantuan militer lebih lanjut kepada Ukraina. (tia)

MIXADVERT JASAPRO