JagatBisnis.com – Dalam serangan terbaru di Semenanjung Krimea, Ukraina mengakui melancarkan serangan terhadap pelabuhan Feodosia yang menyebabkan kerusakan serius pada kapal pendarat besar Rusia ‘Novocherkassk’ dan menewaskan satu orang. Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa rudal jelajah yang diluncurkan dari udara digunakan dalam serangan tersebut.
Kapal pendarat ‘Novocherkassk’, yang dibangun di Polandia pada akhir tahun 1980an, dirancang untuk pendaratan amfibi dan dapat membawa berbagai jenis kendaraan lapis baja, termasuk tank. Rekaman ledakan dahsyat dan api berkobar di pelabuhan Feodosia tersebar luas di beberapa outlet berita Rusia melalui aplikasi pesan Telegram.
Gubernur Krimea yang dilantik oleh Rusia, Sergei Aksyonov, menyampaikan informasi melalui pesan Telegram bahwa satu orang tewas, dua terluka, dan enam orang dievakuasi dari rumah mereka sebagai akibat dari serangan tersebut.
Angkatan udara Ukraina mengklaim berhasil menghancurkan ‘Novocherkassk’ dengan serangan rudal jelajah pada pukul 02.30. Komandan Angkatan Udara Ukraina, Mykola Oleshchuk, menyatakan, “Dan armada di Rusia semakin kecil! Terima kasih kepada pilot Angkatan Udara dan semua orang yang terlibat atas kerja kerasnya!” melalui Telegram.
Meskipun serangan Ukraina hanya memberikan sedikit keuntungan di medan perang, Ukraina berhasil melancarkan serangkaian serangan terhadap Krimea, termasuk markas besar Armada Laut Hitam Rusia, dan menimbulkan kerusakan serius. Ini menunjukkan bahwa Ukraina masih mampu menantang kekuatan militer Rusia di wilayah tersebut.
Pemerintahan Krimea yang dibentuk oleh Rusia mengumumkan bahwa kereta api tidak beroperasi dari Feodosia dan menyarankan masyarakat untuk menggunakan stasiun alternatif terdekat. Feodosia, dengan penduduk sekitar 69.000 orang, terletak di pantai selatan Semenanjung Krimea.
(tia)
