BUMN Karya Wijaya Karya Catat Rugi Bersih Rp 5,8 Triliun, Terbesar di Antara BUMN Karya Lainnya

Ilustrasi Wijaya Karya Foto : Kumparan

JagatBisnis.com –  PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 5,88 triliun pada kuartal III 2023. Rugi tersebut meningkat 21.228 persen dibandingkan kuartal III 2022 senilai Rp 27,96 miliar.

Lonjakan kerugian tersebut disebabkan rugi usaha membengkak menjadi Rp 4,51 triliun dibandingkan rugi usaha di kuartal III 2022 senilai Rp 595,95 miliar. Beban lain-lain Wijaya Karya tercatat senilai Rp 4,51 triliun.

Beban tersebut ditopang oleh penurunan nilai senilai Rp 3,04 triliun dan penghapusan pekerjaan dalam proses konstruksi senilai Rp 666,95 miliar. Selain itu, terdapat beban keuangan yang naik menjadi Rp 2,3 triliun.

“Pada 30 September 2023, KSO WIKA-CRIC-CRDC-CREC-CRSC mencatat saldo pekerjaan dalam proyek konstruksi (PDKPK) atas proyek High Speed Railway Jakarta Bandung milik KCIC sebesar Rp 4,69 triliun, yang merupakan klaim atas cost over run,” tulis manajemen WIKA dalam laporan keuangan.

Baca Juga :   Sri Mulyani Sebut Duit Rakyat Rp695,6 Triliun Disetorkan ke BUMN

WIKA membukukan pendapatan senilai Rp 15,07 triliun, naik 17,88 persen dibandingkan kuartal III 2022. Segmen infrastruktur dan gedung menyumbang pendapatan terbesar senilai Rp 8,09 triliun, disusul oleh segmen industri senilai Rp 3,42 triliun.

Segmen lainnya yang menopang pendapatan WIKA yaitu energi dan industrial plant senilai Rp 2,5 triliun, hotel senilai Rp 634,34 miliar, realty dan properti senilai Rp 279,2 miliar dan investasi senilai Rp 62,01 miliar.

WIKA mencatatkan rugi bersih terbesar di antara BUMN Karya lainnya. Posisi kedua ditempati oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk senilai Rp 2,83 triliun. Sementara BUMN Karya lainnya mencetak laba bersih, antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk senilai Rp 1,15 triliun dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk senilai Rp 23,5 miliar.

Baca Juga :   Kunjungan Staff Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga ke PNM Mekaar Medan

Penyebab Rugi WIKA

Rugi bersih WIKA yang membengkak disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Penurunan nilai

WIKA mencatatkan penurunan nilai aset senilai Rp 3,04 triliun pada kuartal III 2023. Penurunan nilai tersebut terutama disebabkan oleh penurunan nilai aset proyek HSR Jakarta-Bandung.

  • Penghapusan pekerjaan dalam proses konstruksi

WIKA juga mencatatkan penghapusan pekerjaan dalam proses konstruksi senilai Rp 666,95 miliar pada kuartal III 2023. Penghapusan tersebut dilakukan karena beberapa proyek yang dikerjakan WIKA mengalami kendala, seperti proyek HSR Jakarta-Bandung dan proyek pembangunan jalan tol Trans Jawa.

  • Beban keuangan
Baca Juga :   Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi PT RNI

Beban keuangan WIKA juga meningkat menjadi Rp 2,3 triliun pada kuartal III 2023. Peningkatan beban keuangan tersebut disebabkan oleh kenaikan bunga pinjaman dan utang jangka panjang.

Akibat Rugi WIKA

Rugi bersih WIKA yang membengkak akan berdampak negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan nilai aset WIKA dan penurunan kepercayaan investor.

Selain itu, rugi bersih WIKA juga dapat berdampak pada kinerja keuangan BUMN Karya secara keseluruhan. Hal ini karena WIKA merupakan salah satu BUMN Karya terbesar di Indonesia. (tia)

MIXADVERT JASAPRO