3 Opsi Merger Maskapai BUMN, Rampung Akhir Desember 2023

Pesawat Lion Air

JagatBisnis.com –  Pemerintah masih mempertimbangkan tiga opsi untuk konsolidasi maskapai penerbangan BUMN, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air. Ketiga opsi akan dibahas kembali bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah penggabungan ketiga maskapai pelat merah di bawah Holding BUMN Pariwisata InJourney, sebagai Subholding Aviasi. Penggabungan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing maskapai BUMN di tengah persaingan yang semakin ketat.

Opsi lain yang dipertimbangkan adalah bergabungnya Pelita Air ke dalam Garuda Group, sehingga seluruh lisensi pesawat yang dimiliki Pelita Air akan dialihkan kepada Citilink. Opsi ini diyakini dapat membantu Garuda Indonesia untuk mengurangi beban keuangannya.

Baca Juga :   Kunjungan Staff Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga ke PNM Mekaar Medan

Opsi terakhir yang dipertimbangkan adalah bergabungnya Pelita Air ke dalam InJourney. Opsi ini dinilai dapat memberikan kesempatan bagi Pelita Air untuk berkembang lebih pesat.

Baca Juga :   Holding BUMN Pangan Minta Bulog Serap Hasil Panen Petani

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya bersama PT Pertamina (Persero), induk perusahaan PT Pelita Air Service (PAS), tengah menggodok data terkait merger ini yang nantinya akan disampaikan kepada pemerintah. Irfan berharap, keputusan merger dapat diambil pada akhir Desember 2023.

Baca Juga :   Erick Thohir: Bom Makassar Ganggu Program Vaksinasi

Keputusan merger maskapai BUMN penerbangan ini akan menjadi tonggak penting bagi industri penerbangan Indonesia. Merger ini diharapkan dapat membawa industri penerbangan Indonesia menjadi lebih kompetitif dan mampu bersaing dengan maskapai penerbangan dari negara lain.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO