JagatBisnis.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Senin, 13 November 2023, di Gedung Putih, Washington D.C., menurut laporan Reuters yang mengutip sumber dekatnya pada Selasa, 7 November 2023.
Jokowi diundang secara resmi oleh Gedung Putih pada 9 September lalu untuk pertemuan bilateral setelah kedua presiden bertemu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di New Delhi, India.
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam hubungan bilateral antara kedua negara. Presiden Biden dan Presiden Jokowi diperkirakan akan mendiskusikan berbagai isu, mulai dari hubungan perdagangan hingga isu keamanan. Dalam wawancara khusus dengan Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Yong Kim, ia menyatakan bahwa kedua pemimpin sangat tertarik pada kekuatan kemitraan ekonomi dan akan membahas cara untuk memperdalam hubungan perdagangan antara kedua negara.
Selain aspek ekonomi, isu keamanan juga akan menjadi perhatian utama. AS dan Indonesia memiliki hubungan militer yang kuat, dan kerja sama dalam latihan militer bersama seperti Garuda Shield mencerminkan kerjasama yang sudah berlangsung selama beberapa tahun.
Pentingnya pertemuan ini juga tercermin dalam peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS yang akan dirayakan pada 28 Desember 2024. Kim menyampaikan bahwa kedua pemerintahan berencana untuk meningkatkan hubungan menjadi kemitraan strategis yang komprehensif dan telah bekerja keras untuk menyusun rencana tindakan yang akan disampaikan kepada kedua pemimpin.
Selain aspek politik dan ekonomi, Kim juga menyoroti potensi kerjasama dalam bidang pendidikan, kebudayaan, olahraga, dan kesehatan antara AS dan Indonesia.
Setelah pertemuan di Washington, Jokowi akan menghadiri Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Leaders’ Week 2023 di San Fransisco pada 11 – 17 November 2023, yang merupakan acara tahunan yang akan dipusatkan pada tema “Creating a Resilient and Sustainable Future for All.” AS sebagai tuan rumah akan fokus pada berbagai isu penting seperti ketahanan rantai pasokan, perdagangan digital, perubahan iklim, dan lingkungan hidup keberlanjutan. (tia)