Puluhan Rumah di Sukabumi Ambruk akibat Diterjang Puting Beliung

Ilustrasi rumah rusak Foto: Okezone

JagatBisnis.com –  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat puluhan rumah rusak akibat angin puting beliung yang menerjang di dua kampung di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

“Dua kampung yang dilanda bencana angin puting beliung tersebut yakni Kampung Gastan dan Cidahutonggoh, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu,” kata Juru Bicara BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Jumat (3/11/2023).

Berdasarkan hasil pendataan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cidahu, di Kampung Gastan, RT014/RW04 ada 13 rumah yang rusak. Belasan rumah itu dihuni 13 kepala keluarga (KK) atau 70 jiwa, sedangkan di Kampung Cidahutonggoh, jumlah rumah yang rusak 15 unit yang dihuni 15 KK atau 70 jiwa.

Baca Juga :   Diterjang Puting Beliung, 53 Rumah Warga di Deli Serdang Rusak Parah

Meskipun tidak ada korban jiwa pada bencana yang terjadi Kamis (2/11) itu, sejumlah warga terpaksa harus mengungsi karena rumah pada bagian atap mengalami rusak sedang.

Baca Juga :   Diterjang Puting Beliung, Belasan Rumah di Situbondo Porak-poranda

Bencana ini dipicu oleh cuaca ekstrem, yakni hujan deras disertai angin kencang dan petir yang melanda Kecamatan Cidahu dan sekitarnya.”Hingga kini kami masih melakukan pendataan terhadap jumlah rumah yang rusak serta memilah kategori kerusakan setiap rumah yang terdampak bencana angin puting beliung,” ungkapnya.

Untuk jumlah warga yang mengungsi masih dalam pendataan, termasuk total kerugian akibat bencana tersebut. Mayoritas rumah yang terdampak angin puting beliung rusak pada bagian atap.

Baca Juga :   Penjelasan BMKG Soal Dua Puting Beliung Muncul di Danau Toba

Hingga Jumat pagi, sejumlah personel dari P2BK Cidahu dan Cicurug, TNI/Polri serta aparatur pemerintah desa dan kecamatan setempat masih berada di lokasi untuk membantu para penyintas dan antisipasi terjadinya bencana susulan.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada karena cuaca ekstrem seperti sekarang ini berpotensi terjadi kembali bencana tersebut. (tia)

MIXADVERT JASAPRO