Waspada, Penyebaran Monkeypox saat Cuaca Panas

Ilustrasi cacar monyet Foto: Kompas

JagatBisnis.com –  Penambahan kasus baru teridentifikasi cacar monyet atau monkeypox di DKI Jakarta membuat publik was-was. Apalagi iklim atau cuaca di beberapa kota di Indonesia termasuk Jakarta belakangan kurang bersahabat lantaran fenomena El Nino.

Lantas, apakah fenomena kenaikan suhu udara serta kekeringan tersebut dapat meningkatkan potensi penyebaran cacar monyet?

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama menjelaskan, cuaca yang cenderung panas di Ibu Kota tidak serta-merta membuat risiko penularan penyakit tersebut meningkat.

Apalagi, kata dia, penularan monkeypox cenderung terjadi melalui kontak erat, seperti halnya berhubungan seksual.

Baca Juga :   Kasus Cacar Monyet Meningkat, AS Kekurangan Vaksin

“Tidak ada pengaruhnya (meningkatkan risiko penyebaran). Ini penyakit menular dan mayoritas karena kontak seksual. Bisa juga kontak kulit dan droplet,” kata Ngabila saat dihubungi pada Senin (23/10/2023).

Selain droplet dan hubungan seksual, penyebaran monkeypox juga dapat melalui, bersin, liur yang mengkontaminasi lingkungan atau tangan, kemudian kontak kulit hingga kontak luka cairan tubuh.

Ngabila pun mendorong masyarakat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin terhadap bahaya dari monkeypox.

Jika menemukan gejala monkeypox seperti demam, lenting isi air, luka pada kulit apalagi disertai gejala khas monkeypox yaitu ada benjolan, pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, leher, selangkangan hingga lipat paha, segera datang ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut.

Baca Juga :   Cacar Monyet Kemungkinan Sudah Ada di Indonesia, namun Belum Terdeteksi'

“Untuk kontak erat dari kasus positif juga dilakukan pemeriksaan lab segera untuk deteksi dan pengobatan dini,” tegasnya.

Penambahan satu pasien teridentifikasi cacar monyet membuat total kasus sejak pertama kali dilaporkan pada tahun 2022 menjadi delapan orang.

“Update monkeypox DKI Jakarta per 23 Oktober pukul 06.00 WIB, kasus positif total 8 orang, kasus positif aktif total 7 orang,” ucap Ngabila dalam keterangannya pada Senin pagi.

Baca Juga :   Jangan Panik Hadapi Cacar Monyet, Jokowi: Vaksin Segera

Adapun, penambahan satu kasus baru terdiagnosis pada Sabtu (21/10/2023) pekan lalu. Di hari yang sama pula, ada empat kasus positif yang terkonfirmasi oleh Dinkes DKI. Sehingga total kasus positif khusus pada Sabtu pekan lalu berjumlah lima orang.

Sementara, dari penambahan lima pasien positif, Dinkes DKI masih mencatat adanya empat kasus suspek. Keempat kasus suspek saat ini dalam proses pengecekan laboratorium PCR. (tia)

MIXADVERT JASAPRO