Berita  

Malaysia Tolak Tekanan Barat untuk Mengutuk Hamas, Pertahankan Hubungan dengan Palestina

Anwar Ibrahim Foto Katadata

JagatBisnis.com – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, telah menegaskan bahwa Malaysia tidak akan mengutuk kelompok militan Palestina, Hamas, meskipun adanya tekanan dari Amerika dan negara-negara Eropa. Barat mendesak Malaysia untuk mengutuk serangan Hamas ke Israel, tetapi Anwar Ibrahim menekankan bahwa Malaysia memiliki hubungan panjang dengan Hamas yang akan tetap berlanjut.

“Saya katakan bahwa kami, secara kebijakan, memiliki hubungan dengan Hamas dari sebelumnya dan ini akan terus berlanjut,” kata Anwar kepada parlemen. “Oleh karena itu, kami tidak setuju dengan sikap mereka yang menekan, karena Hamas juga menang di Gaza dengan bebas melalui pemilu dan warga Gaza memilih mereka untuk memimpin.”

Malaysia, yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, telah lama menjadi pendukung vokal perjuangan Palestina dan menganjurkan solusi dua negara dalam konflik antara Israel dan Palestina. Negara ini juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Juga :   Seorang Penduduk Palestina di Tepi Barat Ditembak Mati Tentara Israel

Selama bertahun-tahun, para pemimpin tinggi Hamas sering mengunjungi Malaysia dan bertemu dengan para perdana menteri. Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, pada tahun 2013 bahkan menentang blokade Israel di Gaza dengan menyeberang ke daerah kantong Palestina atas undangan dari Hamas.

Baca Juga :   Jika Sandera Belum Dibebaskan, Israel: Tak Akan Ada Listrik dan Air untuk Gaza

Dalam pertemuan dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Anwar juga membantah klaim bahwa Malaysia menolak untuk mengirimkan pasukan ke Palestina. Dia menegaskan bahwa keputusan untuk mengirim pasukan ke luar negeri bukanlah keputusan yang sederhana dan harus dibuat secara kolektif dengan sekutu dan tetangga Malaysia.

Baca Juga :   Cerita WNI: Situasi Mencekam di Tengah Saling Serang Hamas-Israel

Dia menjelaskan, “Ada beberapa orang di Malaysia yang mengeluh karena kami menolak mengirimkan militer kami. Pengiriman pasukan apa pun, termasuk untuk tujuan misi penjaga perdamaian atau memberikan bantuan kemanusiaan, harus disetujui oleh negara-negara tetangga (Palestina). Tanpa persetujuan mereka, kami bahkan tidak bisa mendaratkan pesawat kami (di sana). Jadi saya berharap para pihak bisa memahami hal ini dan tidak membingungkan masyarakat.” (tia)

MIXADVERT JASAPRO