Malaysia Pertimbangkan Larang TikTok Shop Menyusul Langkah Indonesia

TikTok Shop

JagatBisnis.com –  Pemerintah Malaysia sedang mempertimbangkan untuk mengikuti langkah yang diambil oleh Indonesia dengan melarang TikTok Shop. Keputusan ini muncul sebagai respons atas banyaknya keluhan yang disampaikan oleh pedagang di Malaysia, baik dari skala usaha mikro, kecil, maupun menengah (UMKM). Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, Fahmi Fadzil, mengungkapkan bahwa pedagang besar juga telah mengeluhkan persaingan harga yang tidak sehat yang dihadapi dari TikTok Shop.

Baca Juga :   Istri Ajudan Moeldoko Meninggal dalam Kecelakaan Lalu Lintas di Malaysia

Fahmi Fadzil mengatakan, “Karenanya Malaysia akan mempertimbangkan tindakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia untuk melarang transaksi e-commerce di platform media sosial TikTok.” Dia juga menyebut bahwa banyak masyarakat Malaysia menggunakan TikTok Shop untuk menjual barang.

Fahmi juga berencana untuk meminta penjelasan langsung dari pihak TikTok terkait pelarangan berjualan di platform tersebut, terutama dalam konteks tudingan “predatory pricing” seperti yang telah dikeluhkan oleh pelaku UMKM di Indonesia.

Baca Juga :   Kudeta Guncang Niger: Warga Negara Indonesia Ambil Cuti Pulang ke Tanah Air

Selain itu, Fahmi Fadzil juga menyoroti masalah perlindungan data pribadi yang menjadi perhatian masyarakat saat berbelanja di platform TikTok. Dia mengatakan bahwa semua platform media sosial akan mempelajari perilaku penggunanya, termasuk apa yang disukai, dibagikan, dibeli, dan ditonton, sehingga perlindungan data menjadi kunci penting dalam perdebatan ini.

Baca Juga :   Seruan Penjual UMKM kepada Teten: Produk China di TikTok Shop Dijual dengan Harga Tak Masuk Akal, Perlukah Revisi Kebijakan?

Diskusi dengan pihak TikTok dianggap penting, terutama karena Kementerian Komunikasi dan Digital Malaysia telah menerima keluhan dari organisasi media terkait penggunaan media sosial yang mengganggu operasional mereka. Media di Malaysia telah mengeluhkan bahwa pendapatan dan bisnis mereka tergerus oleh platform media sosial seperti TikTok yang mengambil alih kue iklan, sehingga menjadi tantangan bagi bisnis media lokal.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO