JagatBisnis.com – Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, memberikan sambutan dalam festival LIKE Indonesia yang digelar di Indonesia Arena, Jakarta. Dalam sambutannya, Jokowi mengungkapkan sejumlah langkah yang diambil pemerintah untuk mengatasi krisis lingkungan, serta menyoroti masalah polusi udara di Jakarta.
Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah telah membangun sejumlah persemaian atau nursery di berbagai daerah, termasuk Denpasar, Mentawir (Kalimantan Timur), dan Rumpin (Bogor). Langkah ini mendapatkan pengakuan positif dari pemimpin negara-negara G20 saat KTT G20 yang diadakan di Bali pada tahun 2022.
“Saya kira tidak hanya di Denpasar, dulu kita tunjukkan ke pemimpin negara-negara G20. Mereka kagum terhadap proses persemaian yang ada di situ. Itu baru mangrove,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga menggarisbawahi pentingnya upaya bersama untuk merehabilitasi hutan dan menanam pohon sebanyak-banyaknya di lingkungan masing-masing sebagai respons terhadap perubahan iklim yang mengancam dunia, termasuk Indonesia.
Namun, Jokowi juga menyoroti masalah polusi udara di Jakarta. Menurutnya, polusi udara di Jakarta menjadi semakin parah karena jumlah pohon yang masih kurang sementara jumlah kendaraan terus bertambah.
“Yang terjadi sekarang ini yang di Jakarta banyak orang batuk-batuk. Jadi yang batuk-batuk ini pasti dari Jakarta. Termasuk yang bersepeda juga hati-hati. Kalau pas bersepeda pakai masker,” ucap Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengimbau perusahaan tambang untuk memperbaiki lahan di tempat mereka bekerja. Hal ini disebabkan oleh SK Menteri LHK yang baru mewajibkan perusahaan tambang untuk membangun pusat persemaian atau nursery.
“Setiap perusahaan tambang harus memiliki pusat persemaian. Harus punya nursery center sehingga habis nambang langsung ditanam. Supaya tidak terjadi kerusakan lingkungan semakin parah. Wajib karena sudah ada peraturan menterinya baru saja keluar,” tegasnya.
Pesan Jokowi dalam festival LIKE Indonesia ini menyoroti urgensi pelestarian lingkungan dan upaya mengatasi masalah polusi di ibu kota, Jakarta, yang semakin memprihatinkan.
(tia)