JagatBisnis.com – Manchester United telah mencapai kesepakatan bersejarah dengan perusahaan teknologi Amerika Serikat, Qualcomm, yang akan melihat merek Snapdragon mereka menjadi sponsor jersey klub legendaris tersebut. Kesepakatan ini akan menggantikan logo TeamViewer yang saat ini menjadi sponsor utama jersey Setan Merah, dan akan berlaku mulai musim depan.
Meskipun rincian finansial dari kesepakatan ini tidak diungkapkan secara rinci oleh klub Liga Inggris tersebut, laporan dari The Athletic mengungkap bahwa Qualcomm dan Manchester United telah menyetujui kontrak minimal tiga tahun. Pihak yang berbasis di Old Trafford juga menargetkan kesepakatan senilai 60 juta pound atau sekitar Rp 1,15 triliun per tahun.
Manchester United awalnya menandatangani kontrak lima tahun dengan perusahaan teknologi Jerman, TeamViewer, pada tahun 2021 untuk menjadi sponsor utama jersey mereka, menggantikan Chevrolet sebagai sponsor sebelumnya.
Namun, pada bulan Desember tahun lalu, Manchester United mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dengan TeamViewer yang memberikan klub pilihan untuk membeli kembali hak sponsor bagian depan jersey mereka.
Dalam pengumuman resmi klub pada Selasa malam, 12 September 2023, Manchester United mengonfirmasi perluasan kolaborasi strategis mereka dengan Qualcomm Technologies, Inc. Kesepakatan ini akan menampilkan merek Snapdragon di bagian depan jersey ikonis klub tersebut.
“Qualcomm Technologies sudah menjadi mitra global Manchester United, mempromosikan merek Snapdragon-nya. Berdasarkan perjanjian yang diperluas, Snapdragon akan menjadi mitra lini depan Manchester United mulai awal musim 2024-2025, tampil di seragam kandang, tandang, dan seragam ketiga tim putra dan putri.”
Kesepakatan ini menandai langkah besar dalam perjalanan komersial Manchester United dan akan memberikan kontribusi penting dalam mendukung klub dalam mencapai tujuan finansial mereka. Klub ini baru-baru ini juga memperbarui kontrak dengan pemasok perlengkapan resminya, Adidas, senilai 900 juta pound atau sekitar Rp 17,26 triliun, menjadikannya kemitraan sepuluh tahun yang akan berlangsung lebih lama.
(tia)
