Kabut Asap Bikin Warga Palembang Mengeluh

Ilustrasi Kabut Asap Foto: Harian Singgalang

JagatBisnis.com Semakin masifnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di dua Kabupaten di Sumatera Selatan (Sumsel) yakni Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir menimbulkan kecemasan bagi masyarakat terutama di kota Palembang.

Salah satu dampak yang ditimbulkan dari karhutla yakni membuat kualitas udara di Palembang menjadi buruk dan mengganggu kesehatan dan kualitas hidup mereka. Bahkan udara sudah bercampur dengan asap karhutla sudah memasuki rumah saat pagi hari.

Seperti yang dirasakan Jati Purwanti (30) sudah dua hari merasakan bau asap yang menyengat sudah memasuki melalui ventilasi rumahnya di Jalan Tanjung Barangan Perumahan Surya Akbar Palembang.

Baca Juga :   Dampak Kebakaran Lahan, Warga Diminta Wajib Pakai Masker

“Dua hari ini, ketika pagi sekitar pukul 05.00 WIB bau asap sudah terasa. Terutama di ruang tengah rumah udaranya sudah berbau asap yang biasanya sejuk,” kata dia.

Bahkan dirinya mencoba memastikan keluar rumah dan mencium bau asap dari luar.

“Hanya bau asapnya saja yang terasa, kalau kabutnya belum terlalu pekat,” kata dia.

Jati khawatir dengan kembalinya bau asap ke Palembang, akan berdampak terhadap pernapasan yang biasanya kambuh pada adanya asap karhutla.

Baca Juga :   Titik Panas di Sumsel Meningkat Signifikan

“Kalau ada asap seperti ini, ISPA saya akan kambuh lagi, ” kata dia.

Hal serupa juga dirasakan Andre (27) pengemudi ojek online ini merasakan buruknya kualitas udara di wilayah Palembang saat beraktivitas di luar di pagi hari pukul 06.00 WIB dan malam hari 10.00 WIB.

“Saya merasakan perubahan menghirup udara yang biasa saja selain ada debu. Tapi sekarang ini kayak berbau asap kebakaran, itu menyengat sekali pada pagi hari ini dan kalau malem hari mata perih, ” kata dia.

Baca Juga :   Kabut Asap Menyelimuti Kota Dumai, Akibat Karhutla

Oleh karena pekerjaannya di jalan raya, Andre memilih menggunakan masker walaupun pemerintah mencabut peraturan penggunaannya di ruang publik. Dia pun berharap pemerintah untuk dapat mengatasi ini agar tidak terulang kembali seperti 2014 di mana aktivitas masyarakat berhenti fasilitas umum berhenti.

“Harus bergerak cepat mengatasi polusi udara ini. Jangan terulang kembali kejadian 2014 lalu, ” kata dia.

MIXADVERT JASAPRO