Erick Thohir Matikan PLTU Suralaya demi Kurangi Polusi, Namun Tidak Signifikan Menurut Data

JagatBisnis.com –  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, telah memutuskan untuk mematikan unit 1-4 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya dalam upaya mengurangi polusi udara di Jakarta. Meskipun demikian, dampak dari pemadaman ini terhadap tingkat polusi di Jakarta ternyata tidak signifikan. Data menunjukkan bahwa hanya sekitar 34 persen penyebab polusi di Jakarta berasal dari PLTU dan industri.

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR pada Kamis (31/8), Erick Thohir menjelaskan bahwa meskipun pemadaman PLTU Suralaya dilakukan sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga lingkungan, data terakhir menunjukkan bahwa langkah ini tidak berdampak besar pada pengurangan polusi udara di Jakarta. Ia menggarisbawahi bahwa polusi udara merupakan musuh bersama dan faktor utama yang mengancam kesehatan penduduk Jakarta. Namun, ia juga menyadari bahwa pemerintah tidak dapat mengatasi masalah polusi ini dalam waktu singkat, bahkan tidak mungkin dalam tiga bulan ke depan.

Erick Thohir juga mencatat bahwa target pengurangan polusi Jakarta melalui penurunan emisi dari PLTU PLN memiliki tingkat kesulitan. Meskipun langkah-langkah telah diambil untuk mengurangi penggunaan PLTU, Erick berpendapat bahwa pencapaian target yang lebih ambisius memerlukan waktu yang lebih lama. Sebagai perbandingan, kota seperti Beijing memerlukan waktu 6 tahun, dan São Paulo memerlukan waktu 10 tahun untuk mengatasi masalah polusi serupa.

Baca Juga :   Akhir Tahun, Menteri Erick Bakal Cuci Gudang Petinggi BUMN

Selain mematikan PLTU Suralaya, pemerintah juga mencari solusi lain untuk mengatasi polusi. Salah satunya adalah dengan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. Dalam hal ini, BUMN telah menyediakan Layanan Rel Terpadu (LRT) Jabodebek yang memiliki kapasitas besar untuk mengangkut penumpang. Hal ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta, sehingga berkontribusi pada pengurangan polusi udara.

Baca Juga :   Menteri Etho Diminta Evaluasi Direksi BSI

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, juga menjelaskan bahwa PLN telah mengambil langkah untuk mengurangi tingkat polusi udara dengan memangkas penggunaan daya dari PLTU Suralaya. Sebagai alternatif, PLN sedang beralih ke listrik berbasis gas dan energi terbarukan untuk memastikan listrik yang digunakan lebih bersih dan berdampak polusi yang lebih rendah.

Baca Juga :   Erick Thohir Bongkar Permasalahan Kelangkaan Kedelai di Tanah Air

Meskipun pemadaman PLTU Suralaya dilakukan dengan tujuan yang baik, data menunjukkan bahwa langkah ini tidak secara signifikan mengurangi polusi udara di Jakarta. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih luas dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah polusi yang melibatkan berbagai sektor, termasuk transportasi dan industri.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO