Suhu Capai 45 Derajat Celcius, Jemaah Haji di Arafah Gunakan Payung saat Wukuf

Ilustrasi Foto: Tempo.co

JagatBisnis.com Cuaca panas ekstrem di Padang Arafah, Arab Saudi, dengan suhu mencapai 45 derajat Celcius, memaksa jamaah haji untuk menggunakan payung guna melindungi diri mereka dari teriknya sinar matahari saat melakukan wukuf.

Berdasarkan informasi dari aplikasi cuaca Weather, suhu di Padang Arafah mulai dari pukul 10.00 hingga 16.35 waktu setempat, berkisar antara 42 hingga 45 derajat Celcius.

Dampak dari suhu yang sangat tinggi tersebut, jutaan peserta haji menggunakan payung dan bahkan mengguyur kepala mereka dengan air untuk meredakan panas.

Baca Juga :   Lima Calon Haji Asal Jambi Batal Berangkat ke Tanah Suci

Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan kepada jamaah haji agar membawa payung dan banyak minum air untuk mencegah dehidrasi.

Salah satu peserta haji asal Yordania, Abdullah Omar (55), menggunakan payung untuk melindungi dirinya dari sengatan matahari.

Peserta haji dari Indonesia, Muhammad Soleh (45), juga menggunakan payung dan seringkali menyiram air mineral ke kepala mereka yang dibagikan oleh petugas Saudi.

Baca Juga :   Kelompok Jemaah Haji yang Berangkat Tahun Ini Didominasi Lansia

Namun, meskipun teriknya matahari yang menyengat, semangat peserta haji asal Malaysia, Abdurrahman (43), tidak terpatahkan untuk mendaki bukit Jabal Rahmah, tempat pertemuan Nabi Adam dengan Hawa setelah berpisah selama ratusan tahun.

Bagi jemaah haji Indonesia dan Malaysia, cuaca yang sangat panas ini menjadi tantangan yang cukup besar.

Sekitar 2 juta jamaah haji dari seluruh dunia berkumpul di Padang Arafah pada Selasa untuk melaksanakan wukuf, yang merupakan puncak ibadah haji dan menjadi momen yang sah.

Baca Juga :   Daftar Tunggu Haji Sekarang Bisa Lebih Singkat

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengonfirmasi bahwa sekitar 2 juta jamaah haji tiba di Padang Arafah menggunakan bus sejak Senin malam hingga Selasa pagi.

Untuk memastikan kelancaran pelaksanaan wukuf, otoritas Saudi telah mendeploy lebih dari 32.000 petugas kesehatan dan ribuan ambulans yang siaga untuk menangani kasus sengatan panas, dehidrasi, dan kelelahan. (tia)

MIXADVERT JASAPRO