Berita  

Penguatan Dukungan Australia untuk Ukraina: 70 Kendaraan Lapis Baja dalam Misinya Membantu

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese Foto Inilah.com

JagatBisnis.comPemerintah Australia telah mengumumkan paket bantuan baru senilai A$110 juta (sekitar Rp 1,1 triliun) untuk Ukraina sebagai dukungan dalam menghadapi invasi Rusia. Paket bantuan tersebut termasuk 70 unit kendaraan militer yang akan membantu Ukraina dalam pertahanan mereka.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyatakan bahwa dukungan tambahan ini akan memberikan perbedaan nyata dan membantu rakyat Ukraina yang berani menghadapi perang yang tidak beralasan dan tidak bermoral dari Rusia. Total kontribusi Australia untuk Ukraina sekarang mencapai A$790 juta, dengan A$610 juta di antaranya dalam bentuk dukungan militer, sejak konflik dimulai pada Februari 2022.

Albanese menegaskan bahwa keputusan untuk memberikan paket bantuan ini tidak dipengaruhi oleh peristiwa di Rusia, di mana Grup Wagner sempat menguasai kota Rostov. Paket bantuan ini telah direncanakan sejak lama oleh pemerintah Australia.

Baca Juga :   Gempur Ukraina Lewat Darat, Pasukan Terjun Payung Rusia Diturunkan di Kharkiv

Australia adalah salah satu kontributor terbesar di luar NATO dalam memberikan dukungan negara-negara Barat kepada Ukraina. Mereka telah menyediakan bantuan, amunisi, dan peralatan pertahanan, termasuk kendaraan lapis baja Bushmaster. Selain itu, pemerintah Australia juga telah menerapkan larangan ekspor bijih alumina dan aluminium ke Rusia, serta memberlakukan sanksi terhadap individu dan entitas Rusia.

Baca Juga :   Rusia Ingin Habisi Ukraina dalam 3 Hari, tapi Kenyataannya...

Selain bantuan militer, Australia juga akan memperpanjang akses bebas bea untuk barang impor dari Ukraina selama 12 bulan ke depan untuk mendukung ekonomi dan perdagangan negara tersebut. Rincian paket bantuan militer terbaru termasuk 28 kendaraan lapis baja M113, 14 kendaraan operasi khusus, 28 truk sedang, dan 14 trailer.

Baca Juga :   Rusia Tingkatkan Serangan di Ibu Kota Kiev

Pada tanggal 15 Juni 2023, Australia memutuskan untuk membatalkan sewa Rusia untuk membangun kedutaan baru di Canberra dengan alasan keamanan nasional. Keputusan tersebut mendapat kritik dari Kremlin, yang menyebutnya sebagai sikap anti-Rusia. Mengenai hal ini, Albanese menyambut baik putusan pengadilan tinggi Australia yang menolak tantangan Rusia terkait hal tersebut, dan berharap bahwa Rusia akan menghormati putusan pengadilan tersebut.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO