JagatBisnis.com – Sebuah insiden kontroversial terjadi di JPO Semanggi, Jakarta, ketika seorang pria diduga Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terlihat buang hajat di tempat umum. Kejadian ini menjadi viral setelah foto-foto pria tersebut beredar luas di media sosial.
Menurut keterangan yang beredar, peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 21 Juni 2023, sekitar pukul 15.00 WIB. Seorang warga yang melintas di lokasi mengabadikan kejadian tersebut dengan kamera ponselnya dan membagikan fotonya di akun Instagram @net2netnews.
Dalam unggahannya, akun tersebut menjelaskan bahwa awalnya mereka berniat mengambil foto Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Semanggi yang terlihat sepi. Namun, tiba-tiba mereka melihat seorang pria yang berjalan mondar-mandir dan akhirnya membuka celananya, kemudian jongkok untuk buang air besar di atas JPO Semanggi, persis di antara halte Transjakarta Semanggi dan Plaza Semanggi.
Setelah foto-foto tersebut menjadi viral, Polsek Setiabudi merespons dengan mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki identitas pria tersebut. Akun resmi Polsek Setiabudi juga menjawab unggahan tersebut dan mengucapkan terima kasih atas informasinya, serta menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait.
Apriastini Bakti Bugiansri, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta, juga mengonfirmasi menerima laporan tentang kejadian tersebut. Dia menyebut bahwa seorang pelanggan melaporkan ke petugas di halte Semanggi sekitar pukul 15.05 WIB bahwa ada seorang pria yang sedang buang air besar di atas JPO Semanggi.
TransJakarta segera merespons laporan tersebut dengan membersihkan kotoran yang ada di JPO Semanggi. Petugas kebersihan ditugaskan untuk membersihkan lantai JPO dari kotoran tersebut.
Ketua Camat Setiabudi, Iswahyudi, juga ikut berkomentar mengenai kejadian ini. Menurutnya, pria tersebut diduga menderita gangguan jiwa berdasarkan informasi yang diterimanya dari pedagang siomay. Hal ini menyebabkan spekulasi bahwa pria tersebut merupakan ODGJ.
Insiden ini mencuri perhatian publik karena melibatkan perilaku yang tidak pantas di tempat umum dan memunculkan kekhawatiran terkait masalah kesehatan mental. Kejadian ini menunjukkan perlunya kesadaran dan dukungan yang lebih besar terhadap mereka yang menderita gangguan jiwa, serta pentingnya peran pemerintah dan masyarakat dalam memberikan akses dan perawatan yang tepat bagi mereka yang membutuhkannya.
(tia)
