Berita  

Lima Kontrak Kontroversial yang Melibatkan Artis SM Entertainment

Kontrak SM Entertainment Foto : https://gensindo.sindonews.com/

JagatBisnis.com –  SM Entertainment, salah satu agensi hiburan terbesar di Korea Selatan, telah menjadi sorotan media beberapa kali karena kontrak-kontrak yang kontroversial dengan para artisnya. Baru-baru ini, kuasa hukum dari Chen, Baekhyun, dan Xiumin dari grup EXO, yang dikenal sebagai CBX, membuka beberapa poin dalam kontrak yang mereka klaim ‘mencekik’ para kliennya. Berikut adalah lima poin kontrak SM Entertainment yang telah menuai perdebatan dan dikritik oleh Fair Trade Commission (FTC) Korea Selatan.

  1. Ambiguitas dalam Perhitungan Masa Kontrak: Salah satu poin yang diungkapkan oleh kuasa hukum adalah perhitungan masa kontrak yang ambigu. Biasanya, kontrak eksklusif dimulai saat artis tersebut melakukan debut resmi, tetapi dalam kontrak SM Entertainment, perhitungannya dimulai sejak saat mereka melakukan debut di agensi tersebut. Selain itu, terdapat kalimat-kalimat ambigu tentang awal dan akhir masa kontrak, yang memberikan keleluasaan kepada SM Entertainment untuk menentukan kapan kontrak berakhir. Hal ini menghilangkan kekuatan artis untuk memutuskan kontrak dan mencari agensi lain yang mungkin lebih sesuai untuk mereka.
  2. Ketidakadilan dalam Masa Kontrak: Pada tahun 2007, FTC mengeluarkan pernyataan bahwa kontrak-kontrak yang ditawarkan oleh SM Entertainment berbeda dengan agensi lainnya dan memberatkan artis-artis mereka. Kontrak-kontrak ini sering kali memiliki durasi yang sangat panjang, memberikan sedikit fleksibilitas bagi artis untuk mencari kesempatan lain di industri hiburan.
  3. Perpanjangan Kontrak Trainee: FTC juga telah memerintahkan SM Entertainment untuk tidak memperpanjang kontrak dengan para trainee dengan dalih ekspansi ke luar negeri, tanpa memberikan informasi yang detail tentang aktivitas tersebut. Tindakan ini dianggap sebagai penyalahgunaan dalam upaya mempertahankan artis-artis di bawah kontrak lebih lama.
  4. Klausul tentang Masa Akhir Kontrak yang Ambigu: SM Entertainment menggunakan klausul yang ambigu dalam menentukan masa akhir kontrak, seperti “akhir dari ulang tahun kelima perilisan album pertama” atau “akhir dari ulang tahun kelima tanggal kemunculan seorang artis sebagai pemeran utama atau pemeran pendukung.” Hal ini memberikan celah bagi SM Entertainment untuk memanipulasi masa kontrak artis dan menghentikan kontrak lebih awal dari yang seharusnya.
  5. Klausul tentang Jumlah Album dan Masa Kontrak: Kontrak dengan SM Entertainment biasanya memiliki durasi tujuh tahun ditambah tiga tahun aktivitas di luar negeri. Namun, jika artis tidak merilis jumlah album yang direncanakan oleh agensi, kontrak dapat diperpanjang secara otomatis. Dalam beberapa kasus, kontrak dapat berlangsung selama 12 hingga 13 tahun, bahkan lebih lama jika masa wajib militer ditambahkan. SM Entertainment bahkan pernah mendekati artis untuk menandatangani kontrak selama 17 hingga 18 tahun. Meskipun artis memiliki hak untuk mengakhiri kontrak enam bulan sebelum berakhir, agensi sering kali berusaha memaksa perpanjangan kontrak sebelumnya untuk mencegah artis keluar.
Baca Juga :   Rebut Suami Orang, Ini Bantahan Cut Keke

Kontrak-kontrak yang kontroversial ini bukan hanya dialami oleh CBX EXO, tetapi juga oleh artis-artis SM Entertainment lainnya. Sebelumnya, beberapa artis seperti TVXQ, No Min-woo dari TRAX, Kris Wu, Luhan, Tao, dan Jessica Jung dari SNSD juga telah mengajukan tuntutan terhadap agensi ini terkait kontrak yang dianggap tidak adil.

Kasus-kasus ini menyoroti perlunya reformasi dalam praktik kontrak di industri hiburan Korea Selatan. Peran FTC dalam mengawasi dan mengatur kontrak-kontrak ini menjadi penting untuk melindungi hak dan kesejahteraan para artis.

Baca Juga :   Luna Maya Akui Nyaman dengan Brondong

(tia)

MIXADVERT JASAPRO