Kasus Sifilis Capai 20 Ribu Kasus, Kemenkes Minta Ibu Hamil Lakukan Skrining

JagatBisnis.comKasus Sifilis di Indonesia tengah jadi sorotan karena kasus terus mengalami kenaikan. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus Sifilis setiap tahunnya terus bertambah, saat ini mencapai 20 ribuan kasus. Sehingga perlu diwaspadai, khususnya ibu wajib lakukan skrining.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, terjadi peningkatan infeksi Sifilis hingga hampir 70 perse dalam 5 Tahun terkahir dengan rincian pada 2018 ada 12,484 kasus ditemukan, tahun 2019 ada 17.650 kasus, tahun 2020 ada 18.437 kasus ditemukan, dan 2021 ada 17. 280 kasus ditemukan, dan 20,783 pasien sifilis ditemukan pada tahun 2022.

“Maka kami mengimbau agar masyarakat, khususnya ibu hamil bisa melakukan skrining atau pemeriksaan kesehatan. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi penyakit menular seperti Sifilis agar dapat dicegah. Selain itu, deteksi dan pengobatan pada tempat- tempat dan kelompok beresiko serta edukasi masyarakat untuk tidak melakukan seks beresiko,” kata dr Nadia, Kamis (11/5/2023).

Baca Juga :   Menkes: Puncak Gelombang Covid-19 Sudah Tiba

Sementara itu, Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril menambahkan, tingginya kasus sifilis di Indonesia tak sejalan dengan jumlah pasien yang mencari perawatan medis. Apalagi, persentase pengobatan pasien sifilis masih rendah. Padahal, efek dari penyakit Sifilis kepada anak yang akan dilahirkan ibu hamil bisa mengalami kecacatan.

Baca Juga :   Menkes: Jangan Anggap Enteng Varian Omicron

“Pasien ibu hamil dengan Sifilis yang diobati hanya berkisar 40 persen. Sisanya sekitar 60 persen tidak mendapat pengobatan dan berpotensi menularkan. Sehingga menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan,” ungkap dr Syahril.

Baca Juga :   98 Persen Kasus Omicron di Indonesia dari Luar Negeri

Diketahui, satu-satunya cara Sifilis ditularkan adalah melalui kontak langsung dengan luka Sifilis, atau luka. Luka ini cenderung berkembang pada atau di mulut, penis, vagina dan dubur. Jadi, siapa pun dapat tertular sifilis. Kelompok orang berikut memiliki peningkatan risiko tertular Sifilis yaitu orang yang berhubungan seks tanpa metode penghalang, seperti kondom, dengan banyak pasangan, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, orang yang mengidap HIV, dan orang yang memiliki pasangan dengan Sifilis. (*/els)

MIXADVERT JASAPRO