Anak Sulung Pasutri di Bekasi Tewas Ditabrak Prada MWB

tewas ditabrak foto : https://kumparan.com/

JagatBisnis.com –  Rendra Falentino, anak anak pertama pasutri yang tewas ditabrak Prada MWB di Bekasi, Jawa Barat, berterus terang Kamera pengaman yang ditunjukkan Denpom Detasemen Polisi Tentara( Denpom) Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan darat(AD) terkait kejadian itu, belum komplit.

” Bukannya kita meragukan, tetapi ini mengestimasi terdapatnya keragu- raguan. Sebab kan ini jadi atensi khalayak permasalahan ini,” kata Rendra, Rabu( 10/ 5).

Rendra berkata, Kamera pengaman yang memperlihatkan cuma bagian saat sebelum peristiwa bentur kabur itu. Sebaliknya dikala peristiwa dan setelahnya tidak diperlihatkan.

Baca Juga :   Penembakan di Kelab Malam LGBTQ Colorado, Lima Orang Tewas

” Benar, bagus saat sebelum peristiwa, sedetik saat sebelum peristiwa. Pada dikala peristiwa, ataupun sehabis peristiwa, tidak nampak. Yang nampak cuma pada dikala pergi dari adres buat mengantar anak sekolah,” jelas Rendra.

” Balik ke adres panglima itu CCTV- nya hanya hingga mobil masuk garasi. Tetapi sang sopirnya pergi enggak keliatan,” sambungnya.

Walaupun rekaman dikala peristiwa terdapat, Kamera pengaman cuma memperlihatkan peristiwa dari bagian balik mobil.

” Enggak, sebab nampak dari balik. CCTVnya dari balik. Dari arah belakangnya penabrak,” kata Rendra.

Baca Juga :   Suami di Bekasi Bunuh Istrinya

Rendra mengatakan, alibi pihak Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan darat(AD) belum memperlihatkan rekaman Kamera pengaman itu karena sedang belum memperolehnya dari warga.

” Tuturnya itu Kamera pengaman kepunyaan orang lain betul. Itu yang lagi dimohon. Belum diperoleh dari interogator. Tetapi kita dari pihak keluarga memohon biar lekas dilengkapi,” tutur Rendra.

Keluarga Kecewa Prada MWB Tidak Bernyawa Kesatria Rendra pula mengatakan kekecewaannya kepada kelakuan bentur kabur yang dicoba Prada MWB. Ia memperhitungkan tidak terdapat itikad bagus dari Prada MWB.

Baca Juga :   Tegur Orang yang Pesta Miras di Dekat Masjid, Pria di Sumsel Tewas Ditusuk

” Betul sesungguhnya satu ke pelaku tentulah betul[marah]. Lalu yang kedua aku marah itu selaku prajurit Tentara Nasional Indonesia(TNI) kan mestinya memiliki jiwa kesatria lah buat membantu korban, mengapa melarikan diri. Itu sih yang buat marah betul,” imbuhnya.

” Jika bisa jadi dari dini membantu, bisa jadi betul tentu kita merasa belas kasih lah, terdapat itikad bagus dari pelaku. Itu sih yang buat marah sebab enggak terdapat itikad bagus,” lanjut ia.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO