Ahli: Dua Fenomena Langit Akan Terjadi Sekaligus Saat Gerhana Matahari Hibrida

JagatBisnis.com – Gerhana Matahari Hibrida adalah gerhana matahari yang memiliki dua jenis gerhana yang berbeda, terjadi secara berurutan dalam fenomena yang sama. Fenomena dimulai dengan gerhana matahari annular yang berubah menjadi gerhana matahari total, kemudian kembali menjadi gerhana matahari annular dalam waktu singkat.

ORPA mengatakan, gerhana matahari hibrida diperkirakan terjadi pada 20 April atau sekitar bulan Ramadan. Tidak semua wilayah di Indonesia bisa menyaksikan keunikan gerhana matahari tersebut karena lokasi terbaik untuk mengamatinya adalah di Indonesia bagian timur, khususnya di Papua.

“Gerhana langka itu akan dimulai di Pulau Kisar pada pukul 11.47 waktu setempat dalam keadaan sebagian dan puncaknya sekitar pukul 13.32 sebelum mencapai fase akhir tiga jam kemudian,” kata ORPA dalam sebuah pernyataan dikutip, Selasa (18/4/2023).

Baca Juga :   BMKG: Jangan Melihat Gerhana Matahari Total Secara Langsung

Dia menjelaskan, daerah lain yang juga mendapat kesempatan emas untuk melihat gerhana matahari hibrida ini secara berurutan, antara lain Pulau Maopora, Pulau Damar, Pulau Watubela, Kepulauan Antalisa, Randepandai, Roswar, Pulau Num, Wooi di Serui, dan berakhir di Kota Biak.

Baca Juga :   30 April, Gerhana Matahari Pertama di Tahun Ini Terjadi

“Masyarakat yang ingin melihat fenomena tersebut disarankan untuk tidak melihat gerhana matahari hibrida dengan mata telanjang melainkan disarankan menggunakan alat bantu seperti kacamata atau teropong gerhana,” tandasnya. (*/els)

MIXADVERT JASAPRO