JagatBisnis.com – Pemerintah Daerah (Pemda) perlu menerapkan inovasi sebagi habit atau kebiasaan dalam bekerja. Sehingga inovasi tidak lagi dipandang sebagai sesuatu asing atau sulit dijangkau. Hal itu tidak terkecuali bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) yang didorong untuk terus berupaya meningkatkan inovasinya.
Demikianlah disampaikan Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri Yusharto Huntoyungo saat menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi (Rakor) tema “Sinergitas BSKDN dengan Lembaga Litbang Daerah dalam Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah”, Selasa (4/3/2023).
Menurut Yusharto, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kalbar perlu memahami konsep penciptaan inovasi dari masalah yang dihadapi saat bekerja. Banyak pihak menyebut inovasi seperti itu sebagai inovasi frugal atau inovasi sederhana yang berangkat dari kebutuhan.
“Kita pikirkan hal-hal sederhana yang berasal dari permasalahan yang ada untuk dijadikan sebagai cara-cara baru dari perspektif masyarakat yang akan menerima manfaatnya. Itu adalah cara baru dalam bekerja dan ini bisa didefinisikan sebagai inovasi,” kataya dalam keterangan, Rabu (5/4/2023).
Dalam kesempatan itu, berdasarkan data pelaporan IID 2022, Yusharto menjelaskan posisi Kalbar mengalami peningkatan skor. Sementara ranking dan pelaporan data inovasi daerah Kalbar cenderung berada di posisi yang sama atau stagnan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Untuk itu, kami sekali lagi mengajak Pemprov Kalbar melihat inovasi ini menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan masalah dalam bekerja. Tidak perlu harus mahal atau digita,l tetapi kita bisa menemukan permasalahan. Maka, dari sana kita akan mencetuskan inovasi,” ungkapnya.
Yusharto menambahkan, dilihat dari data rekapitulasi skor IID Kalbar pada klaster kabupaten, nilai tertinggi ditempati Kabupaten Sanggau dan terendah Kabupaten Melawai. Sedangkan, pada klaster kota nilai IID tertinggi ditempati Kota Singkawang, dan terendah ditempati Kota Pontianak.
“Kami berharap di tahun-tahun mendatang, IID Provinsi Kalbar akan mengalami perubahan yang baik dan bernilai tinggi, begitupun di wilayah kabupaten maupun kotanya,” tutupnya. (*/eva)