Presiden Jokowi Minta OJK Lebih Intensif Awasi Investasi dan Pinjol

JagatBisnis.com –  Presiden Joko Widodo meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk lebih intensif dalam mengawasi asuransi, pinjaman online (pinjol) serta investasi. Karena dalam beberapa waktu terakhir banyak masyarakat mengeluh menderita kerugian.

“Hati-hati namanya pengawasan harus lebih diintensifkan. Karena sering pelaporan keluhan. Padahal, pelaporan keluhan sejak tahun 2022 sampai sekarang tahun 2023 juga belum tuntas,” jelas Jokowi saat Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023 di Jakarta, Senin (6/2/23).

Baca Juga :   Vaksin Papua Barat Harus Dikebut Agar PTM

Jokowi mengingatkan agar tidak terjadi lagi penyalahgunaan dana nasabah, seperti yang pernah terjadi di perusahaan asuransi PT Asabri Persero dan PT Jiwasraya Persero. Presiden juga menyinggung terkait kasus di KSP Indosurya dan PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha yang merugikan masyarakat.

Baca Juga :   Jika Terjerat Pinjol, Ini Tips Dari OJK Agar Tidak Kena Teror

“Jangan sampai kejadian yang sudah-sudah, Asabri, Jiwasraya Rp17 triliun, Rp23 triliun. Ada lagi Indosurya dan Wahanaarta. Saya sampai hafal karena saya membaca,” jelasnya lebih lanjut.

Presiden meminta OJK mengawasi secara detail kinerja perusahaan asuransi. Jokowi juga menceritakan pengalamannya bertemu dengan korban penggelapan dana perusahaan asuransi yang menangis dan meminta uangnya kembali.

Baca Juga :   Jokowi Resmikan Bendungan Tamblang Bali Senilai Rp825 Miliar

“Ini harus mikro, satu-satu diikuti karena yang menangis itu rakyat. Rakyat itu hanya minta satu duit itu balik. Karena waktu saya ke Tanah Abang ada yang menangis cerita tentang itu. Waktu di imlek juga sama menangis tentang itu juga. Di Surabaya menangis itu juga,” tutup Mantan Walikota Solo itu. (*/eva)