Perkuat Keamanan Siber dan Layanan Digital, BRI Tingkatan Capex IT Tahun Ini

JagatBisnis.com –  PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) terkait teknologi dan informasi (TI) tahun ini. Jika tahun anggarannya mencapai Rp4,5 triliun, maka pada 2023 investasinya disiapkan naik 10 persen.

Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengatakan, anggaran capex akan digunakan secara bijak dan berimbang dalam pengembangan layanan digital dan penguatan sistem TI. Sehingga bisa meningkatkan layanan pada nasabah yang jumlahnya sangat besar.

“Kami akan memastikan system IT BRImo siap mendukung pertumbuhan transaksi yang yang pesat. Tahun lalu, volume transaksinya sudah tembus Rp2.000 triliun. Super app tersebut sudah melayani 3.000 transaksi per detik. Untuk itu, kami akan terus menyiapkan kapasitas BRimo,” katanya, Senin (9/1/2023).

Baca Juga :   BRI Bayarin Belanja 959 Nasabah Setia dari 18 Wilayah

Dia menjelaskan, apalagi Back-end system yang dimilikinya sanggup meng-handle hingga lebih dari 7.500 transaksi per detik. Ini akan ditunjang juga oleh penguatan arsitektur digital kami di sisi surrounding systems dan akan dipastikan hal ini untuk menjaga keandalan layanan digital.

“Untuk mengantisipasi peningkatan kejahatan perbankan yang semakin beradaptasi dengan perkembangan digital, kemampuan sistem, aplikasi, dan jaringan kami sudah sangat kuat dalam menghadapi serangan dari luar. Sehingga skema-skema kejahatan yang dilakukan fraudster adalah dari sisi manusia yang terjadi akibat adanya gap literasi digital,” papar Arga.

Baca Juga :   Target Penyaluran KUR BRI Tahun 2022 Capai Rp195 Triliun

Oleh karena itu, lanjut dia, kini pihaknya semakin memperkuat edukasi pada nasabah. Pihaknya mengerahkan para Insan BRILiaN untuk berfungsi menjadi penyuluh digital yang menularkan tidak hanya penggunaan alat-alat transaksi digital tetapi juga risiko-risiko yang datang bersamanya.

“Dari aspek teknologi, kami senantiasa melakukan peningkatan kapasitas digital talents kami untuk bisa menguasai keadaan melalui sertifikasi-sertifikasi keamanan siber yang relevan. Kami juga memantaskan diri kami terhadap sertifikasi keamanan dan standar-standar di bidang itu yang dikeluarkan berbagai institusi kenamaan,” kata Arga.

Dia menambahkan, pihaknya telah mengalokasikan sekitar 12 persen dari total anggaran TI untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan dan keamanan siber guna melindungi sistem BRI dan data nasabah dari serangan siber.

Baca Juga :   BRI Luncurkan IT Remote Office "Astana Veda" di Yogyakarta

“Alokasi itu sejalan dengan rata-rata alokasi anggaran keamanan siber dunia yang sekitar 12 persen -13 persen dari total anggaran TI.  Apalagi, dari pengalaman penyerapan tahun lalu yang mencapai hampir 100 persen dari keseluruhan anggaran pengamanan TI, kami dapat menyimpulkan, alokasi tersebut telah tepat guna dan memberikan impact yang signifikan dalam pengamanan siber perusahaan, serta memenuhi aturan yang telah ditetapkan baik oleh OJK maupun pihak Regulator lainnya,” tutup Arga. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO