JagatBisnis.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberi perhatian khusus atau atensi terkait pendistribusian bantuan serta donasi untuk korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Sebab, berdasarkan data yang dikantongi, bantuan bencana alam rawan dikorupsi.
Demikian disampaikan Ketua Korpri KPK, Cahya H Harefa saat menyerahkan donasi kemanusiaan kepada korban gempa di Cianjur. Bantuan serta donasi tersebut diserahkan langsung ke Bupati Cianjur, Herman Suherman bersama Sekretaris Daerah, Cecep S Alamsyah di Pendopo Kabupaten Cianjur, Rabu (30/11/2022).
“Dari histori penanganan perkara oleh KPK, pengelolaan dana bantuan kebencanaan menjadi salah satu modus tindak pidana korupsi para pihak yang menyalahgunakan kewenangannya. Kami tidak ingin hal ini terjadi. Maka, kami juga memberikan atensi dalam pendistribusian donasi bencana Cianjur ini,” kata Cahya melalui keterangan resmi.
Dia menjelaskan, melalui Kedeputian Koordinasi Supervisi serta Kedeputian Pencegahan dan Monitoring, secara kontinyu akan melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah Cianjur untuk memitigasi dan mencegah terjadinya risiko korupsi dana bantuan alam.
“Untuk memperlancar pendistribusian donasi ini, Korpri KPK akan menggandeng para komunitas relawan setempat. Diharapkan, seluruh bantuan untuk korban gempa Cianjur tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. Sehingga bisa segera terdistribusi langsung kepada para korban yang membutuhkan,” ungkap Cahya,” ungkapnya.
Dia Menerangkan, donasi tersebut, diberikan dalam bentuk uang tunai maupun barang, seperti makanan dan minuman, pakaian, perlengkapan bayi dan anak-anak, peralatan ibadah, perlengkapan mandi, tikar, hingga selimut.
“Penyaluran bantuan serta donasi untuk para korban gempa di Cianjur ini sebagai wujud solidaritas dan gotong royong. Donasi yang disampaikan tersebut merupakan penggalangan dari para insan KPK mulai pimpinan, dewan pengawas, dan pegawai,” tutupnya. (*/esa)
