PBB Sebut 9,4 Juta Orang di Sudan Selatan Butuh Bantuan Kemanusiaan

JagatBisnis.comSekitar 9,4 juta orang di Sudan Selatan akan membutuhkan bantuan kemanusiaan dan layanan perlindungan tahun depan. Jumlah itu setengah juta lebih banyak dari jumlah saat ini.

Menurut laporan Tinjauan Kebutuhan Kemanusiaan Sudan Selatan 2023, lebih banyak orang akan menghadapi kerawanan pangan pada 2023. Saat ini, hampir sepertiga dari 12,4 juta orang yang tinggal di Sudan Selatan menghadapi kerawanan pangan yang parah.

Baca Juga :   PBB: Myanmar Harus Segera Bebaskan Semua Jurnalis AS

Kondisi kemanusiaan di negara itu telah diperburuk oleh kekerasan endemik, konflik, kendala akses, gangguan operasional, tantangan kesehatan masyarakat dan dampak perubahan iklim, seperti banjir dan kekeringan. Kebutuhan bantuan paling besar di kabupaten-kabupaten di Nil Atas dan Negara Bagian Ekuator Barat yang sedang menghadapi konflik.

Baca Juga :   Akibat Invasi Rusia, Lebih dari 50 Situs Bersejarah di Ukraina Rusak

“Sesuatu harus berubah di Sudan Selatan, karena jumlah orang yang membutuhkan terus meningkat setiap tahun dan sumber daya terus berkurang,” kata Sara Beysolow Nyanti, Koordinator Kemanusiaan di Sudan Selatan, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AF, Senin (28/11/2022).

Nyanti menghimbau kepada pemerintah untuk menjamin kondisi perdamaian dan mendorong pembangunan guna mengurangi kebutuhan akan bantuan kemanusiaan. Karena kekerasan terus mengganggu negara itu, sehingga menimbulkan ancaman bagi kesepakatan damai yang ditandatangani pada 2018 oleh mantan saingan Presiden Salva Kiir dan wakil Riek Machar.

Baca Juga :   Ini Tiga Daerah dengan Pajak Bumi Bangunan Tertinggi di Jakarta

Belakangan, Machar menuduh Kiir melanggar perjanjian damai. Sehingga ratusan ribu orang tewas dan jutaan mengungsi dalam perang saudara sebelum kesepakatan damai ditandatangani. (*/els)