Saat Lari Pagi, Perempuan Asal Bantul Jadi Sasaran Pelecehan Seksual

JagatBisnis.com – ANF Perempuan asal Kapanewon Sewon Bantul ini kini mengaku trauma. Niat hati ingin lari pagi di bulan puasa justru mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari orang lain. Ia menjadi korban pelecehan ketika lari pagi.

Kamis (7/4/2022) pagi kemarin, seperti biasa ia berolahraga pagi. Perempuan berjilbab ini biasa berlari pagi mulai pukul 06.00 hingga 7.30 WIB di seputaran desa wisata Kasongan yang berada di Jalan Bantul.

Pagi itu, ia berangkat dari rumahnya. Ia kemudian ke luar gang menuju ke jalan Bantul. Sesampai di jalan Bantul, ia kemudian menyusuri jalan Bantul ke arah utara.

Saat sampai di depan warung makan cukup besar ia melihat ada orang berdiri di depannya. Tak jauh dari tempatnya berdiri ada sepeda motor terparkir. Namun kala itu ia berpikir pria tersebut adalah karyawan warung makan tersebut.

“Tak pikir karyawannya. Jadi saya langsung berlalu,” paparnya.

Baca Juga :   Pemimpin Gereja di AS Dituntut 16 Tahun Penjara Usai Lecehkan Anak di Bawah Umur

Namun ia kaget karena lelaki tersebut mengejarnya dan menarik tangannya. Karena kaget ia berusaha memberontak dan melepaskan cengkeraman tangan lelaki tersebut. Hingga akhirnya terlepas dan langsung berlari kencang.

Ia kemudian berbelok ke Kasongan karena ingin langsung pulang. Saat itu ia melihat lelaki tersebut sudah kembali mengejarnya menggunakan sepeda motor. Ia kemudian semakin cepat berlari dan motor tersebut hanya berlalu.

“Tak pikir dia pergi ternyata tidak. Dia mencegat saya di gang kecil mau ke arah rumah,” papar dia.

Saat hendak berbelok ke gang kecil menuju ke rumahnya, ia kaget karena lelaki tersebut sudah menunggunya di depan. Iapun ancang-ancang hendak memukulnya dengan alat seadanya.

Saat itu kebetulan ada mobil pick up melintas dan wanita inipun berusaha meminta tolong.

Namun pengemudi pickup tersebut tidak berhenti dan terus berlalu serta meninggalkan dirinya dengan lelaki tersebut.

Baca Juga :   Predator Seksual terhadap Anak di Tangerang Ditangkap Polisi

“Terus saya coba ambil handphone, kameranya tak nyalain dan arahin ke dia,” terang mantan wartawan ini.

Setelah itu, lelaki tersebut berjalan mundur dan mendekati motornya serta langsung kabur. Wanita berumur 25 tahunan ini mengaku tidak sempat memfoto lelaki tersebut. Ia hanya sempat menfoto sepeda motor yang digunakan pelaku.

Seingat dirinya, sepeda motor yang digunakan pelaku adalah Yamaha Vega. Namun untuk nomor polisinya, ANF mengaku tidak bisa melihatnya dengan jelas karena plat nomornya ditekuk agar tidak kelihatan.

“Itu sengaja ditekuk agar tidak kelihatan kayake,” ujar dia.

ANF mengungkapkan hampir setiap lari pagi, ia memang selalu menempuh rute yang sama dan waktunya pun mirip. ANF yakin dirinya dikuntit. Sebab pria tidak dikenal itu bisa tahu rute mana yang akan dilewatinya. Terlebih lelaki tersebut mengetahui waktu dia berlari pagi karena memang nyaris sama setiap hari.

Baca Juga :   Usut Kasus Pelecehan Dosen, Unesa Libatkan Psikolog, Sosiolog dan Dokter

“Saya ndak kenal dia. kulitnya gelap dan matanya lebar. Dia pakai helm jadi ndak tahu rambutnya seperti api,” sebutnya, saat membuat laporan ke Mapolres Bantul, Kamis petang kemarin.

“Aku nggak kenal siapa orangnya. Dipegang tanpa izin, sexual harassment. Tidak ada kerugian materi, tapi bikin trauma. Menarik tangan, memepet, mencegat,” tambahnya.

Ia heran karena saat itu jalanan sangat ramai di mana banyak pengendara lalu lalang. Jam-jam tersebut adalah jam sibuk di mana banyak yang berangkat sekolah dan berangkat bekerja. Dan anehnya kala itu tidak ada yang menolongnya.

“Mungkin dipikir persoalan internal,” tuturnya.

Piket Satreskrim Polres Bantul, Brigadir Supardi membenarkan, telah menerima laporan ANF. Kasus ini masuk tindak pidana dengan sengaja dan terbuka melanggar kesulilaan.

“Untuk laporan secara detail, kami minta korban melapor ke PPA. Nanti mereka yang akan menindalanjutinya,” tandasnya. (pia)

MIXADVERT JASAPRO