Spanyol Pertimbangkan Soal Hak Asuh Anjing bagi Pasangan Bercerai

JagatBisnis.com –  Kesejahteraan hewan peliharaan, salah satunya anjing, milik pasangan yang bercerai dipertimbangkan di mata hukum Spanyol sejak Rabu (5/1). Dengan ini, pasangan dapat memperoleh hak asuh dari “anak bulu” ketika bercerai.

Dikutip dari Reuters, keputusan ini mengikuti langkah yang sudah lebih dulu diambil di Prancis dan Portugal.

Ini juga mewajibkan hakim untuk mempertimbangkan hewan peliharaan sebagai makhluk hidup, bukan objek yang dimiliki oleh hanya satu orang dari pasangan tersebut saja.

“Hewan merupakan anggota keluarga, dan ketika suatu keluarga memutuskan untuk berpisah, nasib dari hewan tersebut harus diatur dengan tingkat kepentingan yang sama dengan anggota keluarga lainnya,” ungkap pengacara bernama Lola Garcia (42).

Baca Juga :   Usai Perayaan Natal, Kasus COVID-19 di Spanyol Naik

Pada Oktober 2021, seorang hakim di Ibu Kota Madrid memutuskan untuk memberi hak asuh bersama kepada pasangan yang belum menikah atas anjing peliharaan mereka.
Keduanya mendatangi pengadilan untuk menentukan dengan siapa anjing tersebut harus tinggal setelah keduanya berpisah.

Sesuai dengan keputusan hakim atas hak asuh bersama, anjing tersebut menghabiskan waktu satu bulan sekali dengan salah satu dari mereka secara bergantian. Keduanya bertanggung jawab atas anjing itu secara hukum.

Firma hukum Rights&Animals milik Garcia menangani kasus tersebut. Ia melihat reformasi dari Pemerintah Spanyol ini menjadi langkah pertama yang besar dalam mengubah hubungan antara manusia dengan hewan peliharaan.

Baca Juga :   Kasus Perceraian di Jaksel Didominasi Kaum Hawa

Di Spanyol, kepemilikan hewan peliharaan sangatlah tinggi. Koalisi pemerintahan sayap kiri ini tengah berencana untuk menyusun Undang-undang yang memperkuat hak-hak hewan. Salah satunya adalah larangan satwa liar di sirkus dan menghentikan penjualan hewan di toko-toko.

Sebelumnya, kuasa hukum yang mencoba meraih hak asuh bersama harus bisa membuktikan bahwa masing-masing pasangan tersebut sepenuhnya memiliki hewan itu sebagai sebuah objek.

Jadi, orang yang sudah pernah mendaftarkan hewan tersebut akan memiliki keuntungan lebih besar.

Baca Juga :   Kasus Perceraian di Jaksel Didominasi Kaum Hawa

“Tetapi kini, seorang hakim harus menentukan dengan siapa hewan tersebut akan bisa hidup lebih baik, dan pertimbangan tersebut didasari atas kesejahteraan si hewan,” jelas Garcia.

“Orang yang dapat menunjukkan solvabilitas (kemampuan membayar utang) atau yang sudah memperoleh hak asuh dari anak mereka, akan memiliki kesempatan lebih baik dalam memperoleh hak asuh dari hewan peliharaan. Mengingat terdapat hubungan afeksi khusus antara anak dan hewan peliharaan,” tambahnya.

Seorang psikolog Spanyol bernama Rodrigo Costavilas (31) menyambut baik keputusan Pemerintah Spanyol ini.

“Ini akan membantu berkurangnya jumlah hewan yang dibuang atau diperlakukan dengan buruk,” tutup Costavilas.(pia)

MIXADVERT JASAPRO