BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Zifivax di Indonesia

JagatBisnis.com –  Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 Zifivax asal China. Zifivax menjadi vaksin virus Covid-19 kesepuluh yang diberikan izin penggunaan darurat di Indonesia. Bahkan, berpotensi menjadi salah satu booster atau vaksinasi dosis tiga.

“Penerbitan EUA itu telah melalui penilaian bersama Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) terhadap data mutu vaksin yang mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito, Kamis (7/10/2021).

Menurut Penny data yang digunakan dalam mendukung terbitnya izin darurat ini adalah data keamanan subjek uji klinis yang diamati setelah dua kali penyuntikan. Selain itu, data imunogenisitas atau kemampuan vaksin membentuk antibodi dan data efikasi vaksin atau kemampuan vaksin melindungi orang yang terpapar virus menjadi tidak sakit.

“Vaksin Zivifax sejauh ini hanya menyasar warga berusia 18 tahun ke atas. Vaksin diberikan secara injeksi intramuskular dengan dosis 0,5 mL untuk tiga kali penyuntikan dalam rentang waktu sebulan. Selain itu, tidak ada efek samping berat yang ditimbulkan pasca pemberian vaksin ini. Efek samping sistemik, paling sering sakit kepala, kelelahan, demam,” ucapnya.

Sementara, efikasi alias kemanjuran vaksin ini, lanjut dia, berada di 81,71 persen yang dihitung sepekan pasca mendapat vaksinasi lengkap. Selalin itu, efikasinya mencapai 81,4 persen bila dihitung sejak 14 hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap tiga dosis. Efikasi vaksin berdasarkan sub grup analisis populasi dewasa 18-59 tahun sebesar 81,5 persen, sementara untuk populasi lansia di atas 60 tahun ke atas sebesar 87,6 persen.

“Zifivax menggunakan sebagian dari komponen virus untuk memicu respons imun tubuh hingga menciptakan kekebalan. Vaksin ini termasuk dalam kelompok vaksin cocok untuk negara tropis, yaitu pada suhu 2°C hingga 8°C,” pungkas Penny. (*/esa)