JagatBisnis.com – Pengamat pokitik Ninoy Karundeng mengatakan kepemimpinan keluarga di Partai Demokrat sudah berakhir dengan terpilihnya Moeldoko sebagai Pimpinan Biasa yang terkini.
” Berakhir. Permainan berlebihan. Seperti itu sebutan para gamers. Itu pulalah sebutan sangat tepat untuk Susilo Bambang Yudhoyono( SBY). Bukan Anas Urbaningrum, bukan Antasari Azhar, tidak pula Muhammad Nazaruddin, ternyata para kandidat Partai Demokrat sendiri yang memberhentikan kiprah politik SBY, dengan Moeldoko dimohon jadi Pimpinan Biasa Partai Demokrat. SBY menaruh partai sebagai perlengkapan untuk memegang kewenangan, saat ini kewenangan itu serasa lenyap berpindah ke Moeldoko,” tutur Ninoy Karundeng, yang aktif sebagai pengamat politik dan aktivis alat dan alat sosial di Jakarta, Sabtu (6/3/2021).
SBY bereaksi keras dengan menghasilkan statment yang memojokkan Moeldoko. SBY lanjutnya, menyangkutkan dipilihnya Moeldoko oleh kandidat Demokrat karena jabatannya sebagai Kepala Staff Kepresidenan( KSP). SBY bahkan menyesal sempat memilah Moeldoko jadi Komandan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Discussion about this post